Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berdemo dan Sekolah Kehidupan

14 Oktober 2020   07:10 Diperbarui: 14 Oktober 2020   07:22 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terus ngapain dong?" Kataku santai.

"Kami Demo!" katanya bak disambar geledek.

"Demo?" Aku bertanya seakan tidak percaya.

"Ia, kami Demo!" katanya mengulangi.

"Demo apa?" tanyaku penasaran.

"Lho Ayah enggak nonton TV?" balik Putriku bertanya.

"Wuaduh Nak, Kamu khan tahu ayah enggak punya waktu nonton TV," jawabku membela diri.

"Wuah Ayah ini gimana sih!" katanya agak kecewa.

"Iyaaaa, mau gimana lagi sayang, memang Ayah enggak suka nonton TV," kataku memberi alasan.

"Kami menuntut cara kerja Anggota Dewan yang kurang meyakinkan. Kami sudah ketemu dengan Ketuanya dan sudah kami sampaikan kekhawatiran kami tentang cara-cara Mereka berdemokrasi," Putriku menjelaskan Panjang lebar.

"Terus hikmah apa yang Kamu dapatkan dari Demo itu?" tanyaku melanjutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun