Saat bel terdengar aku langsung ikut berbaris dengan gugus-ku, dan lagi-lagi aku baris dibarisan paling belakang dengan alasan,”yang tinggi dibelakang,kar”
Apel pagi berjalan dengan lancar, serta penerbangan balon ke udara yang membuat awan terlihat berhiaskan polkadot warna warni.
Kami masuk ke kelas, dan memulai kembali bernyanyi dan menghafal beberapa yel-yel,
Lalu, ada pemberitahuan bahwa ada guru yang akan menyampaikan materi tentang narkoba dan hiv/aids. Kami membahas narkoba secara detail, dan membuat slogan hidup tanpa narkoba, we had so much fun.
---
Kakak osis yang menjabat sebagai kopasus masuk kelas kami dan menanyakan ukuran namtag dan kelengkapan atribut, aku sadar jika namtag ku kurang lebar jadi aku memutuskan untuk maju kedepan, ternyata hanya 4 orang yang benar dan sisanya salah.
Aku pun diberitahu untuk memperbaikki namtag untuk esok hari.
Bel istirahat berbunyi, murid murid sibuk meminta tanda tangan kakak osis untuk dibuku biru. Tidak terkecuali aku, aku meminta tanda tangan beberapa kakak osis yang memberi kami syarat untuk mendapatkan tanda tangan mereka, seperti berjoget, menyanyi, mendapat tanda tangan kakak osis tertentu dulu dan lain lain. Aku mengebelakangkan tanda tangan dibuku, aku mencari cari kakak osis yang mendapat angket sebagai kakak osis terganteng tahun lalu. Sempat menanya beberapa kakak osis namun mereka serentak menjawab, “cari sendiri dong,”
Dengan jurus nebak nebak dan bismillah aku dan satu teman ku menjatuhkan pilihan kepada kak Egy,
“Kakak tahun lalu dapet angket kakak osis terganteng ya kak?” tanyaku jujur, kak Egy mengelak dan memberi tanda tangan kepada buku biru gugus lain. Akhirnya aku bertanya lagi,