Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan Macet

19 Juni 2023   23:02 Diperbarui: 19 Juni 2023   23:33 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nenek pun melangkah menuju ke dapur membuatkan minuman kepada Kakek Lory. Nenek meletakkan bokongnya di kursi yang tidak jauh dari tempat Kakek tiduran. Sambil menunggu anaknya dari Bandung Kakek dan Nenek menyibukkan diri dengan cara masing-masing. Tetiba telepon genggam Nenek berdering. Terlihat di layar nama anaknya Lia. Nenek pun menggangkatnya.

"Halo, Nak, sudah di mana kalian?" tanya Nenek cemas.

"Ya, Ma, ini kami kena macet sepertinya tengah malam kami sampainya," kabar Bu Lia. Nenek menghibur Lia agar, tidak usah cemas, dan tetap berdoa.

Bu Lia tampak cemas akan kemacetan yang dihadapi. Namun, dia percaya akan pertolongan Tuhan. Beberapa menit kemudian mobil mulai berjalan walau masih sedikit-sedikit.

Tetiba mereka tersentak, terdengar suara Gluduk yang menggelegar.

"Waduh, kencang bangat Gluduknya Pa, hujan akan turun. Tuhan tolonglah kami lindungi kami dalam pjalanan inii," imbuh Bu Lia sembari melantunkan doa.

Terlihat dari kaca jendela, tiupan angin sangat kencang disertai gerimis. Semakin lama hujannya semakin deras. Jalanan masih macet. Bu Lia melirik jam di tangannya.

  "Aduh, sudah 23. 30 menit," Bu Lia berseru.

"Ma, jangan panik, kita serahkan semua kepada Tuhan, semoga segera lancar perjalanan kita," Pak Hery menghibur.

Osal yang sepanjang jalan mulai berangkat pulang, tiba-tiba terbangun.

"Mama, belum sampai lama bangat, hik, hik, hik," teriak Osal yang sudah bosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun