Mohon tunggu...
Sefdin Dinejad
Sefdin Dinejad Mohon Tunggu... -

just an ordinary man

Selanjutnya

Tutup

Politik

Operasi CIA di Iran

30 November 2009   09:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada saat yang tepat, dekrit yang disiarkan pada tanggal 19 Agustus 1953 oleh seluruh media massa itu memicu rusuh massa di Iran. Kerusuhan inipun memaksa Mossadegh melepaskan jabatannya sebagai perdana menteri dan posisinya digantikan oleh Jenderal Zahedi.

Oleh CIA, Operasi Ajax untuk menggulingkan Mossadegh yang menjadi salah satu operasi intelejen terbesar AS, dinilai sukses.

*****

Shah Reza Pahlevi yang pro Barat kembali ke Iran dan sebagai ucapan terima kasih, Shah mengijinkan kembali AIOC mengelola minyak Iran. Bersama lima perusahaan minyak AS, satu perusahaan minyak Prancis dan perusahaan minyak Dutch Royal Shell.

Setelah penggulingan Mossadegh, Amerika Serikat ikut campur tangan langsung dalam kebijakan dalam dan luar negeri Iran selama masa Shah Iran. Dan selama 25 tahun, mereka menjaga supaya dia tetap berkuasa.

Dengan bantuan CIA, Shah membangun polisi rahasia yang represif, yang dikenal dengan SAVAK. Yang menganiaya dan membunuh ribuan rakyat Iran yang anti-pemerintah.

Akibatnya, Shah Iran makin jauh dari rakyat. Kemarahan rakyat mulai menggumpal, dan tumpah di jalanan Teheran. Kebencian terhadap AS semakin hari semakin kuat.

Puncaknya tahun 1979, rakyat Iran bangkit melawan Syah Iran dan AS. Pada saat itu pula, Ayatollah Khomeini memimpin revolusi Islam yang menggulingkan Shah.

Pendukung Khomeini mengatakan; penyanderaan kedutaan AS adalah sebuah pembalasan.

”Ada banyak orang Iran yang sekarang berkata bahwa kesalahan terbesar AS adalah menyingkirkan Mossadegh, dan mengembalikan Shah berkuasa. Karena jika Mossadegh tak terhenti, kau takkan pernah punya Khomeini,” kata Richard Helms, direktur CIA 1966-1973.

”Aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Tapi tekanan pada saat itu memang kuat untuk menyingkirkan bajingan (Mossadegh, red) itu, yang telah menasionalisasikan perusahaan minyak Anglo-Iranian. Egois, rakus, mau menang sendiri,” tambah Helms.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun