Karena  itu, Pemerintah saat ini gencar melakukan kolaborasi dan bersinergi  dengan berbagai pihak untuk melakukan pembinaan dan pelatihan agar UMKM  di Balikpapan lebih merata dan variatif.
Menjawab  persoalan dan tantangan yang dihadapi UMKM di Kota Balikpapan, JNE yang  telah memiliki 65 titik layanan di Balikpapan, terus mengembangkan  kapabilitas perusahaan, seperti infrastruktur, jaringan, dan IT agar  dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Saat  ini kan memasuki generasi milenial yang kepo, ya, yang sedikit-dikit  nanya " paketnya udah sampai dimana ya?", karena itu JNE harus bisa  membuat produk yang sesuai zaman agar gak ketinggalan" terang Mayland.Â
Untuk  menjawab permasalahan ongkos kirim, JNE mengeluarkan produk JTR (JNE  trucking), sebagai produk yang dapat meminimalisasi biaya pengiriman  dengan berat minimum 10kg. Bila tarif reguler per 10kg adalah 270 ribu  rupiah, dengan JTR hanya Rp. 115 ribu rupiah saja.Â
Dengan ini, harapannya produk Balikpapan bisa bersaing dengan produk sejenis dari pulau Jawa.Â
Sedangkan  untuk pengiriman dalam kota, JNE mengeluarkan produk layanan intracity 4  jam, yaitu pengiriman dalam satu kota maksimal 4 jam sampai serta intra  city COD yang memungkinkan barang dibayar ditempat.
Sebagai  salah satu kompasianer yang diundang, jujur saya beruntung bisa hadir  turut serta pada kegiatan ini. Walaupun digelar singkat, acara ini  memberikan pemahaman soal potensi Ekonomi kreatif di Kota Balikpapan  berikut tantangan dan solusinya. Tepat pukul 18.00 acara selesai, dan  diakhiri dengan foto bersama kompasianer balikpapan. Terimakasih JNE dan  Kompasiana, semoga tulisan ini menyapa banyak pembaca, dan tentunya  Bejo juga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H