"Asal Kunang-kunang itu bermula dari sebuah sayembara mencari pasangan di sebuah kerajaan Cyera. Dan yang membuat sayembara itu adalah Putri Helena. Putri Helena itu sangat cantik, matanya lentik, kulitnya resik, dan rambutnya panjang terurai, tentunya selalu menyimpulkan senyum. Hingga banyak Pangeran Putra Mahkota dari kerajaan-kerajaan di Eropa ingin memiliki dirinya. Tapi tak seorang pun yang berkenan di hati Sang Putri. Hingga akhirnya ia membuat sayembara itu. Apalagi Paduka Raja tidak ingin mengecewakan para pangeran-pangeran itu. Paduka Raja pun menyetujui persyaratan itu. yakni mengadakan sayembara berupa teka-teki dari mulut Putri Helana sendiri."
"Lalu apa sayembara teka-teki itu, Bu?" aku makin penasaran.
Ibu membenarkan letak duduknya.
"Baiklah, Sayang! Kalau siang ia tak tampak. Kalau malam jasanya banyak. Pelita manusia dalam kegelapan. Berkilau tak berpangku tangan. Itu teka-teki yang dibuat Putri Helena untuk para Pangeran Putra Mahkota kerajaan-kerajaan Eropa. Bagi yang bisa menebaknya akan dijadikan suaminya untuk menemani hidupnya di kerajaan Cyera dan bisa mengusai pulau Elba pula. Tapi sayangnya tak ada seorang Pangeran Putra Mahkota yang menjawab." Ibu masih menceritakan.
"Namun ada salah satu Pangeran Mahkota Putra Raja Viking datang untuk ikut dalam bagian itu. Ia bernama Pangeran Odra. Padahal ia sudah melanggar persyaratan sayembara itu. Karena ia telat untuk datang mengikuti sayembara. Akhirnya ia seperti terhina dan merasa dipermainkan Putri Helena. Karena Ia adalah Putra Raja dari kerajaan besar dan Putri Helena pun ditangkap lalu disekap di sebuah kamar lalu dikuncinya. Keesokan malam harinya saat Pangeran Odra membuka pintu kamar itu ternyata kosong dan gelap. Tak ada Putri Helena di kamar. Hanya ada secercah cahaya yang bergerak-gerak mendekati Pangeran Odra. Pangeran Odra yang melihatnya pun tunggang langgang ketakutan. Ia menyangka cahaya itu adalah hantu. Karena cahaya itu terus mengejarnya.
Pangeran Odra ketakutan lalu berlari tanpa memperhatikan apa pun. Akhirnya ia tercebur ke laut. Anak buahnya yang mendengar itu pun segera memberikan pertolongan. Saat itulah cahaya yang berkelap-kelip itu---yang mengejar Pangeran Odra tersebut bernama seekor Kunang-kunang. Ia jelmaan dari Putri Helena. Seperti yang diinginkannya menjadi penerang bagi manusia dalam kegelapan. Itulah dongeng Kunang-kunang versi Nenekmu."
Akhirnya cerita dongeng Kunang-kunang versi Nenek pun usai dari mulut Ibu.
"Ya, sudah sekarang tidur ya, Sayang. Sudah malam."
"Iya, Bu."
Akhirnya Ibu meninggaliku di kamar seorang diri. Tapi sebelum Ibu meninggalkanku ia lebih dulu mengecup keningku. Lantas meninggalkanku.
Lama Ibu sudah meninggalkan aku tapi mataku belum juga terpejam.
Akhirnya aku pun ke ruang dapur untuk mengambil air minum untuk menenangkan pikiranku. Siapa tahu dengan meneguk segelas air putih aku bisa tenang.