"Pukul 20:20."
Aku mulai berpikir, "Mengapa setiap kali aku melihat jam inidengan angka kembar, aku selalu mendapat keberuntungan? Jika aku beruntung kali ini, benar dugaanku. Memang ada yang aneh dari jam ini."
Sesaat setelah itu,
"Tok-tok-tok", suara pintu kamarku yang dikrtuk.Â
Ketikaaku membuka pintu, Bu Lusi telah berdiri di sana dengan membawa sebuah makanan.Â
"Dab, ibu sering melihatmu pulang malam akhir-akhir ini. Ini ibu ada makanan lebih. Ibu sudah makan tadi, sehingga ibu sudah kenyang. Ini buat kamu saja."Â
"Waduuh... terima kasih banyak bu. Kebetulan juga saya belum makan." Ucapku sembari menerima makanan itu.Â
Setelah semua kejadian yang aku alami ini, mulai dari guruku yang menjadi baik, mendapat uang dari bossku, hingga Bu Lusi yang mendadak peduli padaku. Aku menjadi sangat yakin, jam weker ini pembawa keberuntungan, jika aku melihatnya dengan angka kembar.Â
Setelah menyantap makanan pemberian Bu Lusi, aku langsung terlelap karena sangatlah lelah.Â
Namun, terbangunlah aku di tengah malam.Â
Ketika melihat jam weker itu,