Mohon tunggu...
Syarif Burhan
Syarif Burhan Mohon Tunggu... wiraswasta -

freelance di kontraktor bangunan, menulis di jejaring sosial dan blog

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Elegi Bukit Pinus

1 Februari 2012   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sejenak mereka diam, meski bagi mereka wajahku asing, tapi anak anak lelaki diantaranya terpaku menatapku.

tiba-tiba anak peremuan itu menghampiriku, sambil menyusut air matanya. Pipinya sedikit bengkak, rasa ibaku timbul melihatnya,

''aku mau di ajak yang tidak-tidak sama mereka mbak, dan aku ndak mau", katanya dengan logat khas Tegal.

''benarkah?, kalian tidak pantas menghina wanita, terutama kamu'', Aku menunjuk anak lelaki yang bertengkar dengannya, setelah lebih dulu menyapu wajah mereka.

"Ibu kalian wanita bukan"?, bentakku meledak ledak. Sungguh, mendadak keberanianku timbul.

Entah karena merasa salah, atau malu, mereka segera menyalakan motornya dan pergi, tanpa mempedulikan anak perempuan ini. Deru bising knalpot mereka memecah sunyi bebukitan ini.

''terima kasih mbak, mereka teman teman Gangku di sekolah, sudah lama ingin mengajakku pesta katanya'', katanya memberi lugu memberi penjelasan

''sudahlah, lain kali pintar pintarlah kamu mencari teman, teman yang baik, yang mengajakmu ke dalam kebaikan"

Ia mengangguk,

''siapa namamu''?

''Sita mbak''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun