Mohon tunggu...
Sayyidah Ilman Nisa
Sayyidah Ilman Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

If there is a will, there is a way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberagaman Aceh dalam Nilai Persatuan Modul Nusantara - Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Universitas Syiah Kuala

22 Oktober 2022   02:31 Diperbarui: 22 Oktober 2022   03:15 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini namnya krung daroi, sungai daroi, jd dulu Sultan Iskandar Muda mengambil dari Al-Qur'an tajri min tahtihal anhar, di mana ada sungai di antara atau tengah-tengah kerajaan/syurga, beliau membuat sungai ini di tengaha ker jaan sebagai bukti cinta, sungai depan museum aceh buatan mansuia dari dulu sampai sekarang, beliau mau memberikan kesan syurga dari Al-Qur'an itu di kerajaan beliau kemudian beliau memberikan bukti cinta kepada sang istri putroe kamalia yang berasal dari Pahang Malaysia, jadi makanya di sini ada taman Putroe Pahang, sampai sekarang masih ada, taman putroe Pahang, ada gunungan tempat mainnya para permaisuri, jadi dibuat gunungan , bukan gunung, gunung buatan bautan nanti permaisuri naik ke sini, masuk keatas, kayak di India ada Taj Mahal, bulat, di dalam kitab itu dijelaskan ada sungai kayak kepala ular, ini yang ini Sultan Iskandar Muda, beliau suka duduk di sini, beliau mancing di sini dan beliau suka duduk di bawah pohon ini, batasan sungai di kasih kampung geceh, coretan, dijadikan batasan, gejeh inam antara menara. 

Daroi ini berasal dari matai'artinya sumber mata air. Selanjutnya sebelum dzuhur kami pergi ke Kerkhoff. Kerkhoff merupakan makam pahlawan Belanda yang berada tepat di samping museum Tsunami.

Akan tetapi adalah salah satu makam pahlawan nasional ayng ditempatkan di kerkof yaitu makam anak dari Sultan Iskandar Muda dan anaknya dirajam. Hal ini menunjukkan bahwa Sultan Iskandar Muda tidak pilih kasih, entah dia keluarga terdekat, maupun anak jika dia salah, tetapi di hukum. Hal ini juga mengindikasikan unsur kebinekaan tidak tembang pilih. 

Nama anak beliau adalah Meurah Pupok. Kami juga melewati lapangan yang di mana terdapat Replika Pesawat Seulawah 001 RI Blang Padang pertama, di lapangan Blang Padang. Pesawat tersebut merupakan pesawat pertama milik Indonesia yang dibeli dengan bantuan dana dari rakyat Aceh secara sukarela. 

Monumen tersebut didirikan untuk mengenang perlawanan rakyat Aceh dalam melawan Belanda pada agresi militer 1948. Pesawat tersebut juga sebagai cikal maskapi Indonesia. Pesawat berjenis Dakota DC-3 ini memiliki panjang 19,66 meter dan rentang sayap 28,96 meter yang mampu terbang hingga kecepatan 346 km/jam. Pada jaman itu, pesawat RI 001 ini berperan dalam mengangkut senjata, mengantar perjalanan Presiden Soekarno dalam membangkitkan semangat para pemuda dan membantu menyebarkan berita perjuangan dan kedaulatan Indonesia ke berbagai daerah hingga ke PBB. 

Selanjutnya kami pergi ke Rumoh Aceh yang berada tepat di samping Museum Aceh. Rumoh Aceh merupakan rumah tradisional orang Aceh. Pertama kali di rakit di Semarang dan terbagi menjadi 3 ruang dan biasanya rumah ini untuk para Wanita.

Di Aceh suami tinggal di tempat istri. Salah satu bagian rumah adalah rumoh tengah, didalamnya boleh masuk tapi tidak sembarang masyk. Rumoh ini seharunsya di buat dari timur ke barat, makanya pada umunya pintu rumah Aceh biasanya di timur, mengapa tidak membalas arah? Karena mengikuti arus angin, apalagi di Banda Aceh sendiri dekat dengan lautan di mana hawanya sangat panas dan angin sangat kencang. 

Di rumoh Aceh ini diajarkan gotong-royong. Dahulu, ibu-ibu keluar untuk menggiling bumbung padi. Terdapat juga kayu perlak untu pembuatan kapal zaman dahulu, ada juga baggelompang, kayu simantu dan kayu Aceh (1915). Ada juga kunongan putroe phang. 

Sebutan Tengku itu biasanya untuk Ustadz, sedangkan Teuku untuk bangsawan, sedangkan di Jawa biasanya Raden Ajeng. Selanjutnya kami pergi ke Rumah Cut Nyak Dien (Tjoet Nja' Dhien). Konon Aceh berasal dari 4 bangsa yaitu Aceh, China, Eropa dan Hindia. Rumah Cut Nyak Dien dibangin pada tahun 1981 dan 1982 yang asli serta merupakan situs cagar budaya. 

Orang dulu tidak memiliki kamera hanya orang Belanda. Jadi foto-foto yang dipajang di rumah tersbeut merupakan bentuk copyan dan aslinya berada di Museum Leiden, Belanda. Teuku Umar saat mau di tembak, tubuhnya kebal. Cut Nyak Dien meninggal pada usia 60 tahun (1848-1908). Perlu kita ketahui Bersama juga bawa emas yang ada di Monas itu berasal dari Aceh. 

A. Silsilah keluarga Cut Nyak Dien Menikah sama qodom itu ada anak panglima nanta ciek, panglima itu menikah dengan bangsawan teuku nek raksa, dari pernikahan itu punya anak 2, Tengku nak muda setia sama Cut Nyak Dhien, sm Teuku Cut Mahmud ayahnya Teuku Umar, jadi Teuku itu menikah sama Cut Lamapeg ibuknya Cut Nyak dien, daerah ulele kampungn yaa, jadi Teuku Cut Mahmud menikah dengan Cut mahani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun