Mohon tunggu...
Sayyidah Ilman Nisa
Sayyidah Ilman Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

If there is a will, there is a way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberagaman Aceh dalam Nilai Persatuan Modul Nusantara - Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Universitas Syiah Kuala

22 Oktober 2022   02:31 Diperbarui: 22 Oktober 2022   03:15 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu Namanya juga masjid jami'. Ketika dulu masjid baiturrahman di bakar oleh Belanda, akhirnya sholat berjamaah dialihkan ke masjid baiturrahim. Sejak itulah di ubah Namanya menjadi masjid baiturrahim. Dengan terus bertaambahnya orang, akhirnya masjid tersebut direnovasi dan ditambah. 

Hari berikutnya yakni Ahad, 11 September 2011, kami mengunjungi Museum Aceh, Kerkhoff Sultan Iskandar Muda, dan rumah Tjoet Nja' Dhien. Pada pukul 09.30 kami mengunjungi Museum Aceh. Setiap museum umum terdapat 10 jenis koleksi mulai dari geologika, biologika, etnografi, histori, seni rupa, kramanologi, sedangkan museum khusus lebih ke tangible dan in tangible yang koleksinya lebih ke binatang. Museum Aceh sendiri terdapat dua pameran yaitu pameran tetap dan temporer. Pameran tetap adalah pameran yang berduarsi lama kurang lebih 6 bulan, sedangkan pameran temporer hanya berdurasi singkat biasanya satu minggu. 

Di setiap lantai Museum Aceh memiliki tema yang berbeda. Di lantai pertama kami dikenalkan dengan "Aroma Rempah Jejak Sejarah Aceh". Sebagai penghasil rempah, di zaman penjajahan dahulu, mereka memiliki 3 tujuan yaitu 3G (Gold, Glory, Gospel). 

Sampai mereka rela berbulan-bulan berlayar di lautan demi mengejar rempah nusantara. komoditif utama yang di jual dulu adalah lada. Dilantai selanjutnya kami diperkenalkan terkait unsur budaya yang ada di Aceh. Seperti wadah untuk memasak pada zaman dahulu, di mana mereka bisa memasaknya dengan bumbu asamsuti, ikan kemamah, ikan kayu maupun ikan sireboh. 

Ada juga masakan kuah ikan atau sayur, kohilu merupakan bumbu masakan khas Aceh yang di buat dari kelapa yang difermentasikan dan telah di kukus lalu di jemur baru di proses. Terdapat juga salah satu perhiasan zaman dahulu yang dipakai masyarakat setempat seperti subang dan simpal yang merupakan kalung dan di pasang di dada.

Selain itu senjata khas Aceh yaitu rencong yang di pakai saat upacara adat dan siwai yang hanya di pakai khusus kaum bangsawan. 

Pada umumnya perhiasan emas lebih banyak di pakai di Aceh Timur maupun Banda Aceh. Sedangkan perak putih penggunanya di Aceh Barat dan Aceh Selatan. Ada juga namanya subang dan anting matahari. Masih di tema yang sama, kami diperkenalkan terkait perjuangan para pahlawan atau pasukan Aceh dalam mempertahankan Masjid Raya Baiturrahman. Di mana ada pahlawan Bernama Kohler yang ditembak oleh pasukan Aceh di pohon Ketapang (dahulu berada di belakang masjid Raya). 

Kemudian di rebut kembali dengan Van Sweten dan kemudian di bakar. Hal ini menimbulkan kemarahan bagi masyarakat setempat dan kemudian masjid raya di bangun kembali oleh Dr. Heijen. Kemudian ada peta bagaimana Aceh di zaman dahulu. Jadi di dalam gambar dijelaskan pembagian wilayah jajahan, yakni Belanda yang menjajah ke Indonesia, Inggris ke Malaysia. 

Dahulu ada namanya sungai Daro, yang di ambil dari ayat Al-Qur'an "Tajrii min tahtihal anhar...." Yang kurang lebih artinya "....sungai yang berada di tengah-tengah surga..." Airnya berasal dari matai' yang artinya mata air dan sampai saat ini masih ada. 

Di Aceh juga dulu ada tradisi megang. Kami juga melihat foto-foto pahlwan Aceh ada sejarahnya. Kerajaan yang paling pertama dulu adalah kerajaan perlak, namun yang paling pesat adalah Samudera Pasai. Mereka para penjajah bangsa Portugis pada tahun 1600 membeli rempah nusantara karena diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Mereka berlayar melalui garis lintasan melalui laut, dari Hindia dan pulau lainnya menggunakan kapal laut. Dahulu, mata uang Aceh dirham (derham) dan kerajaan Aceh pisah-pisah. Cikal bakal Aceh Darussalam pada masanya Sultan Ali Mughayat Syah. Ada juga Jenderal Kohler yang di tembak oleh pasukan Aceh (1873). 

Gambaran Maket Aceh Zaman Dahulu Mekt Aceh zaman dahulu memiliki manuscript naskah-naskah, ada satu naskah namanya naskah duta asah latin, bagaimana kerajaan dan politik pada masa itu, maket ini di buat oleh bapak Arif, arsitekur asal aceh yang skrng tinggalnya di Bandung, Majalengka, ini adalah kuta raja pada masa sultan Iskandar muda, ada perkampungan, ada masjid raya zaman dahulu, di depan masjid raya ada banyak gajah-gajah, jadi gajah itu dulunya sebagia alat transportasi para bangsawan di aceh kemudian seberang sana ada peunayong, ulele ke kiri, itu kurung Aceh, terus museum aceh lokasinya di bagian sini, wilayah kerajaan, nanti buka naskah, itu baca rumah siapa. Pendopo gubernur sekarang, lokasi gubernur sekarang, ini keraton gubernur zaman dulu tapi masa si Belanda datang (ada benteng), di potong jalan-jalanya belanda, ini kurung apa? Sungai apa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun