Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Dilema Bystander Effect dalam "The Witness", Teror Psikopat terhadap Para Saksi Mata

8 November 2021   19:59 Diperbarui: 8 November 2021   22:56 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah sang pembunuh mengidap trauma waktu kecil, KDRT, pelecehan seksual, dan semacamnya. 

Bagi saya, terkadang yang namanya pembunuh itu ya, mereka memang pembunuh saja. 

Tentu saja kita tidak boleh melupakan fakta bahwa memang ada dari beberapa penghuni apartemen di film ini yang memang asli apatis serta beberapa oknum polisi yang justru tidak kompeten menjalankan tugas.

Mungkin memang berguna sebagai penambah bumbu-bumbu cerita semata, tetapi faktanya, situasi yang sama kiranya juga sering terjadi di sekitar kita. 

The Witness secara jelas memotret keresahan sosial tersebut dengan cara yang elegan, relevan, dan bermutu. 

Seolah mengingatkan kita betapa besarnya jurang antara kepedulian dan pengabaian dari seseorang terhadap kondisi di sekitarnya walaupun hanya beberapa menit, atau bahkan sekedar beberapa detik.

Overall

Kendati demikian saya akui bahwa The Witness tetap memiliki kekurangannya sendiri.

Walaupun sebenarnya film ini dibangun secara konsisten mendebarkan hingga babak ketiga, saya pribadi cukup menyayangkan momen klimaksnya.

Terlihat seperti anti klimaks karena atensi yang telah saya rasakan dari awal turun cukup drastis. Membuat saya mengernyit heran seperti, "Huh? Begitu aja?"

Hal ini pun membuat momen penyelesaian konflik tersebut terasa sedikit hambar. Saya jadi merasa Cho Kyu Jang seolah-olah ingin film ini berakhir cepat begitu saja.

Akan tetapi tetap saja. Percayalah film ini begitu worth it untuk ditonton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun