Moral Value yang Kuat dan Relevan dengan Dunia Kita
Sebagai penonton atau “orang luar,” kita sering sekali berpandangan bahwa apa yang dilakukan para saksi mata tersebut adalah tindakan pengecut, egois, dan keji.
Dan sepanjang saya riset mengenai Bystander Effect, sejujurnya ada banyak cara/trik berguna yang saya temukan untuk membantu kita menghindari diri sebagai pelaku antipati fenomena tersebut.
Seperti meningkatkan kewaspadaan diri, simpati, empati, dan semacamnya. Namun, terkadang berbicara memang jauh lebih mudah daripada menindaklanjutinya.
Kita terbiasa melihat banyak problema hidup hanya dari satu sudut pandang. Bahkan terkadang walaupun sebuah fakta/kebenaran ada di depan mata, kita masih sering menolaknya apabila bertentangan dengan keyakinan sendiri, sibuk mengedepankan ego pribadi.
Lantas andaikata kita adalah salah seorang figuran di luar apartemen yang melihat berita tersebut di TV, bisa jadi kita akan bertindak sama. Menghujat para penghuni apartemen dengan seluruh kalimat cercaan yang teringat di kepala.
Kita akan buta terhadap traumanya Sang Hoon dan para saksi kunci lain yang mungkin memiliki kondisi sialnya masing-masing.
Mereka sangat ingin melapor, namun ketakutan terhadap sang psikopat yang mengintai mereka jelas lebih besar.
Apalagi fakta bahwa psikopat di film ini diceritakan bukan tipe manusia yang pandang bulu. Mereka hanyalah entitas yang sejak awal “ketagihan” membunuh saja.
Dan saya sejujurnya menyukai penggambaran Cho Kyu Jang yang “tidak memanusiakan” sang psikopat itu.
Mengingat selama ini, normalnya film psikopat selalu diiringi drama yang mencoba memanusiakan mereka.