Pertumbuhan perusahaan dilihat berdasarkan besaran ROA (Return-on-Asset) dan ROE (Return-on-Equity). Semakin besar kedua angka ini, semakin kencang pula laju pertumbuhan perusahaan.Â
Dampak logisnya adalah, harga saham dengan sendirinya akan terkerek naik mengikuti pertumbuhan aset dan ekuitas.Â
Mayer menggunakan contoh Amazon dan Berkshire Hathaway dan menjelaskan bagaimana keduanya berfokus pada reinvestasi ketimbang pembagian dividen rutin.Â
Hasilnya, investor dapat menikmati pertumbuhan harga saham ratusan hingga ribuan kali! (Untuk selengkapnya silahkan baca buku tersebut secara detail karena tulisan ini bukanlah resensi atau sinopsis bagi buku tersebut.)
Asumsi mengenai pertumbuhan harga saham yang senantiasa mengikuti pertumbuhan nilai aset dan ekuitas dengan sendirinya tidaklah cukup meyakinkan. Beberapa emiten di Indonesia, misalnya, sudah bertahun-tahun berada pada stagnasi valuasi kendati senantiasa mengalami pertumbuhan.
Ide dari Mayer adalah bahwa bagian untuk dividen dapat dikelola dengan lebih baik untuk kegiatan seperti riset dan pemasaran agar perusahaan dapat menghasilkan pertumbuhan yang signifikan atas penjualan juga.Â
Tidak ada artinya jika kemudian bagian untuk dividen hanya diendapkan dalam rekening perusahaan atau dibelikan surat berharga. Dengan kata lain, bagian untuk dividen perlu dialokasikan pada kegiatan produktif agar harga saham dapat terkerek naik secara signifikan.
Mencari saham yang berpotensi tumbuh secara jangka panjang dan signifikan bukanlah perkara mudah. Tulisan ini tidaklah cukup untuk merincikan seluruh aspek yang perlu diperhatikan dan oleh karenanya penulis perlu memecah penjelasan ke dalam beberapa tulisan terpisah ke depannya.Â
Faktor dividen yang penulis sebutkan pada tulisan ini adalah salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan dalam memilih saham mana yang Anda yakini mampu tumbuh signifikan. Tulisan ini lebih diharapkan sebagai penjelas terhadap posisi dividen dan dampaknya terhadap keseluruhan imbal hasil investasi.
Menutup tulisan ini, penulis akan kembali pada dua poin proponen di awal tentang dividen. Poin pertama mengenai kinerja solid dan bahwa dividen berasal dari operasional, keduanya dapat disanggah dengan mudah.Â
Dividen bukanlah cerminan kinerja solid. Perusahaan dengan kinerja solid secara umum terlihat dari kemampuannya menghasilkan uang, bukan membagikannya secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Itu sebabnya dewasa ini kita tidak dapat sepenuhnya percaya dengan angka-angka yang tertera di laporan keuangan.