Mohon tunggu...
Satya Anggara
Satya Anggara Mohon Tunggu... Lainnya - Academic Researcher and Investor

Menyajikan tulisan seputar dunia investasi, bisnis, sosial, politik, humaniora, dan filsafat. Untuk korespondensi lebih lanjut, silahkan hubungi melalui kontak yang tertera di sini.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dividen, Penghambat Tumbuh Kembang Investasi yang Menggiurkan

4 Juli 2020   11:05 Diperbarui: 9 September 2024   12:48 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan memang, jika kita melihat rekam jejak sejumlah emiten yang rutin membagikan dividen, terlihat adanya pertumbuhan investasi secara tahunan yang cukup memuaskan (setidaknya jika dibandingkan dengan suku bunga acuan). 

Beberapa waktu yang lalu, penulis pernah melakukan studi kecil mengenai compounding effect dan dampaknya terhadap hasil investasi. Saat itu, penulis menggunakan saham Bank Negara Indonesia (kode saham: BBNI) sebagai contoh dengan mengambil data harga saham dan besaran dividen sejak akhir tahun 2013. 

Studi ini menyajikan simulasi pembelian 1 lot (100 lembar) saham BBNI pada akhir tahun 2013 untuk kemudian disandingkan dengan nilai total portfolio di awal Mei 2020. Berikut ini adalah hasilnya:

Gambar diambil dari: Dokumentasi Penulis
Gambar diambil dari: Dokumentasi Penulis

Terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dari tabel tersebut. Pertama, harga saham BBNI berada pada level yang kurang-lebih sama (ini untuk mencerminkan pertumbuhan secara murni). 

Kedua, baik pada saat pembelian maupun perolehan dividen, terdapat biaya yang harus dikeluarkan oleh investor, baik dalam bentuk biaya jasa broker maupun pajak. 

Ketiga, tabel tersebut mengandaikan dividen dibiarkan begitu saja tanpa digunakan untuk keperluan lain. Hasil tersebut kemudian penulis rangkum dalam tabel sebagai berikut:

Gambar diambil dari: Dokumentasi Penulis
Gambar diambil dari: Dokumentasi Penulis

Tabel tersebut menunjukkan bahwa jika dirata-rata, portfolio mengalami pertumbuhan sebesar 3,6% per tahun dalam periode tersebut. Angka tersebut tentu tidak terlalu besar, apalagi jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga. 

Betul jika dibiarkan semakin lama, maka rata-rata pertumbuhan portfolio per tahun juga akan semakin tinggi (dengan asumsi pertumbuhan stagnan), namun demikian halnya jika Anda menginvestasikan uang Anda di deposito bank (ini mengapa fenomena compounding dapat dikatakan sebagai keajaiban dunia kedelapan menurut Albert Einstein).

Studi ini menunjukkan bahwa dengan dividen, setidaknya investasi Anda di saham tertentu akan mengalami pertumbuhan secara jangka panjang, terlepas dari dinamika di pasar modal (dengan kondisi pandemi seperti sekarang, bisa terlihat bahwa portfolio semacam ini tidak terpengaruh secara jangka panjang). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun