Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Perjalanan Fase 4 MCU, Semakin Kental Nilai Keragaman Budaya dan Genre Cerita

14 Juni 2022   21:31 Diperbarui: 16 Juni 2022   21:30 2655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata siapa Marvel hanya menyajikan serial aksi? Buktinya, di fase 4 ini, Marvel ternyata juga mampu membuat film dengan genre horor dan thriller yang jarang sekali muncul di film superhero.

"Doctor Strange in The Multiverse of Madness" adalah salah satunya. Siapa sangka cerita Doctor Strange menjelajah multiverse akan menjadi sebuah cerita horor dan thriller yang menegangkan? Ya, Sam Raimi berhasil membawanya dengan baik.

Adegan jumpscare, serta kesadisan seorang Wanda sebagai musuhnya benar-benar ditunjukkan secara brutal dan berdarah-darah, dan akan membuatmu tegang ketika menontonnya. Bisa dibilang, "Doctor Strange in The Multiverse Of Madness" menjadi satu-satunya film Marvel yang berani tampil sadis dan berbeda.

Psychological

Sumber foto : Imdb/Marvel Studios
Sumber foto : Imdb/Marvel Studios
Film Marvel seringkali dikatakan sebagai film popcorn, yang dimana tujuannya hanya untuk menghibur penonton. Namun di fase 4 ini, Marvel mencoba untuk mengangkat genre psychological yang dimana lebih menunjukkan sisi emosional karakter, dan konflik batin dalam diri karakternya. 

Diawali oleh serial "WandaVision" yang menunjukkan sisi emosional Wanda, bagaimana awalnya ia dikenal sebagai superhero, lalu menjadi musuh hanya karena ingin membuat khayalannya menjadi nyata. Kesedihan Wanda yang kehilangan Vision, serta betapa inginnya Wanda mempunyai anak benar-benar akan membuat penonton merasakan emosinya.

Kisah Wanda ini kemudian dilanjutkan dalam "Doctor Strange In The Multiverse of Madness", kali ini Wanda terlihat penuh amarah, rasa kehilangan yang ia miliki membuatnya rela melakukan segala cara. Sisi gelap Wanda akhirnya terungkap, dan di akhir film, penonton akan merasakan kesedihan yang dialami Wanda yang ingin mempunyai anak.

Ada juga "Eternals" yang sempat menjadi kontroversi. Dibalik adanya unsur LGBT, film ini mempunyai nuansa yang berbeda dibanding film Marvel lain. Nuansa film festival cukup terasa, yang dimana film ini dengan berani mempertanyakan eksistensi manusia, mengapa perang bisa terjadi, hingga akhirnya melawan penciptanya sendiri. 

Bagi saya sendiri, "Eternals" menjadi film Marvel yang membawa konflik yang berat. Penonton seakan-akan diajak untuk berpikir ketika menontonnya.

Selain itu, juga ada serial Marvel yang mengangkat isu dissociative identity disorder atau berkepribadian ganda, yakni "Moon Knight". Dengan dibumbui oleh sejarah Mesir kuno, serta dewa-dewa Mesir, film ini tetap berfokus pada genre utamanya. Kebingungan seorang Steven, penyebab seseorang bisa mempunyai kepribadian ganda, dan apa yang dirasakan olehnya benar-benar ditunjukkan di serial ini.

Komedi Santai

Sumber foto : Imdb/Marvel Studios
Sumber foto : Imdb/Marvel Studios
Untuk genre komedi santai ini lebih banyak ditemukan pada serial. Seperti halnya "Hawkeye" yang konfliknya hanya dengan kriminalitas, seperti mafia-mafia. Namun, karena nuansa yang dihadirkan dalam filmnya adalah nuansa liburan natal, maka plot cerita film ini pun dihadirkan dengan cara yang menyenangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun