Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kangen Senja Itu

20 November 2018   14:13 Diperbarui: 20 November 2018   16:30 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ahh, semoga arwah-arwah mereka tidak muncul," doaku.

Setiba di rombongan. Aku segera membalut kaki Fred, berutung tas Fred menyisakan obat-obatan penahan rasa nyeri dan perban.

"Fred langsung ikut dengan pak Amat ke Pintu masuk depan, sementara lainnya menunggu saja di sini,"ujarku.

 "Pak her, itu ada air di botol, coba tuangkan ke wadah air radiatornya ya," pintaku, sambil membantu mengangkat Fred ke motor dibantu Lukman.

Aku menuliskan nomor kontak teman, yang sedang kemari di secarik kertas. Dan meminjam Smart-phone Prita yang masih terhubung internet, membagikan posisi lokasi kami via Whatsapp kepada temanku tadi.

"Pak, kalau sudah sampai dan mendapat sinyal, di pintu, telpon nomer ini, tunggu sampai datang, biar Fred diantar ke rumah sakit. Aku khawatir kesehatannya, karena sudah tua. Lalu telpon kami,"pintaku

"Ini uang, siapa tahu di dekat pintu ada warung membeli beberapa botol air mineral," timpal Prita, merogoh Rp 100.000 dari kantong jaket Kevin.

Aku meminta rombongan bersabar. Kondisi tidak memungkinkan, jika rombongan di-evakuasi satu persatu menggunakan motor yang berdurasi 30 menit pulang-pergi ke pondok pintu hutan. Terlebih suasana gelap.

"Brumm, brumm, brummm..."

Menunggu selama 2 jam hingga pukul 19.00 WIT, ternyata membuahkan hasil. Mesin mobil dingin, membuat Minibus bisa berjalan lagi. Her nampak lelah, kuharap penyakit jantungnya tidak kambuh.

"Biar saja dia tidur, saya biasa ikutan off-road" Lukman menyahut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun