Jadi apabila seseorang di waktu mudanya memutuskan menjadi atlet, maka dia pun akan mengetahui pada usia purnanya, dia akan tetap bisa berkontribusi pada cabang olahraganya tersebut, entah sebagai pelatih utama, pelatih teknis atau bagian dari manajemennya.
Untuk menunjang hal tersebut perlu ada komitmen dari kementerian olahraga untuk memantau para mantan atlet agar selalu bisa berkontribusi bagi cabang olahraganya dan mereka pun dibayar untuk itu.
Hal tersebut dimaksudkan, para mantan atlet ini mampu memperbaiki apa saja yang kurang di masa lalu, sehingga atlet-atlet muda yang dibimbingnya bisa merasakan kualitas yang lebih baik dalam pembinaannya
Setiap atlet daerah dan nasional mempunyai hak yang sama untuk menyuarakan hal-hal untuk perbaikan sarana dan fasilitas untuk menunjang prestasinya, karena keolahragaan bukan sekedar senda gurau belaka, namun bentuk dari martabat sebuah bangsa. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H