Mohon tunggu...
Sasty Jemali
Sasty Jemali Mohon Tunggu... Model - Berselubung Doa Sang Bunda

Young business is cool and women deserve to be successful

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mata Hati Memandang Cinta (Part 1)

24 Juni 2020   10:34 Diperbarui: 24 Juni 2020   21:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa yangsedang dipikirkannya? Tatapannya kosong. Raut wajahnya memberi sinyal bahwa dia sedang memikul beban berat," ungkapku dalam hati.

Aku ingin dia berbagi dan menceritakannya kepadaku. Namun, aku tak bisa memaksanya.Dia memilih untuk membungkus masalahnya sendiri. Aku sudah mengenalnya lebih dalam. Terlalu banyak bertanya berarti siap mengambil jarak dengannya. Aku larut dalam keheningan bersamanya. Benar, bahwa keheningan lebih cepat memberi solusi.

"Kaka, istirahat sedikit ya," tawarku.

"Sudah sayang. Aku tahu kamu capek sekali. Sekarang kamu masuk ke kos. Mandi dan istirahat biar tidak sakit. Aku juga harus kembali ke rumah," jawabnya sembari mencubit pipiku.

Harapanku untuk lebih lama bersamanya di malam minggu ini tak terpenuhi. Aku menatap dirinya pergi dengan sebuah rasa cinta yang mendalam. Aku rindu berdua dengannya lagi. Namun, dalam hati aku menduga mungkin dia ingin bertemu dengan seseorang yang selama ini bersamanya. Aku menepis jauh pikiran itu. Rasa cintaku yang begitu besar untuk menjalani hidup bersamanya menghilangkan semua prasangka buruk tentangnya.

Setelah mandi aku membaringkan diri. Tak lama berselang,handphoneku berdering.

"Aldhy memanggil..," bacaku di layar kaca.

Serentak aku mengambil handphone itu dan menekan tanda jawab. Aku heran dia menghubungiku malam ini.

"Halo, Kanaya," sapanya.

"Halo juga, Kaka. Sudah tiba di rumah?" tanyaku.

Dengan nafas terengah-engah dia menjawab, "Aku baru saja tiba. Sekarang lagi baring-baring."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun