"Ya, sampai jumpa juga. Aku dijemput oleh adikku. Sebentar lagi dia datang. Dia baru selesai kuliah dan sedang dalam perjalanan ke sini. Hati-hati di jalan," balasku.
Aku berdiri di depan pintu masuk. Semua membertelah kembali. Beberapa rekan panitia masih menunggu jemputan. Tak lama berselang Aldhy keluar dari ruangan pertemuan. Dia seorang diri. Aku berusaha menghindar darinya. Namun, dia lebih dahulu melihatku.
"Kanaya belum kembali?" tanyanya.
"Sebentar lagi adik datang. Dia dalam perjalanan ke sini," balasku.
"Mari, biar aku antar," tawarnya.
"Tapi..,"
"Sudah malam. Tidak bagus seorang diri di sini," ungkapnya sambil mempersilakanku naik ke motor.
Perasaanku bercampur antara benci dan sayang. Aku tak bisa menolaknya. Inilah waktu yang tepat bagiku untuk dekat dengannya lagi. Ada rindu berdua bersamanya seperti waktu sebelumnya. Aku ingin memeluk dan tertawa bersamanya. Mengitari Kota Karang penuh kebahagiaan lagi. Merasakan pelukan hangatnya.
"Langsung ke kos adik?" tanyanya menghempaskan anganku.
"Iya Kaka langsung ke kos adik," balasku.
Apa yang kuimpikan sungguh berbeda. Ramainya Kota Kupang tidak mampu menghilangkan ruang sunyi di antara kami. Dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun selepas pertanyaan terakhir. Aku takut memulai percakapan. Dia sungguh berbeda sekarang.