Mohon tunggu...
Rochani Sastra Adiguna
Rochani Sastra Adiguna Mohon Tunggu... wiraswasta -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Konspirasi [2]

5 Mei 2019   11:38 Diperbarui: 5 Mei 2019   11:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Suatu ketika, aku pulang dari minum kopi di Telaga Belirang di malam sepi kusaksikan ada dua gadis kecil sedang melarikan diri dikejar oleh putra Nenek Bongok, salah seorang nona kecil itu sudah terbidik panahnya dan berteriak minta tolong!"

Ia menghela napas, terusnya:"Tentu aku  turun tangan untuk memberi bantuan setelah menyaksikan seorang laki-laki mengejar dua gadis kecil, kubantu mereka menahan pengejaran tersebut dan memberi kesempatan gadis kecil untuk menyelamatkan diri"

"Lantas"

"Sesudah kejadian itu, aku baru tahu kalau dua gadis cilik yang kutolong sebenarnya bukan gadis kecil"

"Kalau bukan gadis cilik lantas apa?' Tanya Podang Selasih semakin tidak mengerti.

"Rupanya mereka adalah laki laki yang menyaru sebagai gadis cilik...!"

Podang Selasih tertegun, ia berdiri tertegun, dan semakin tidak mengerti.

Pelan-pelan Kidang Bintulu menarik napas, tuturnya:"Rupanya dalam dunia persilatan terdapat organisasi yang bernama Sarang Tawon Mas perkumpulan itu adalah kelompok organisasi bawah tanah dari para Mucikari, untuk memperlancar usaha mereka sering kali anggotanya menyaru sebagai gadis cilik"

"Kalau begitu, ke dua orang gadis yang kau tolong juga para Mucikari?"

Sambil tertawa getir Kidang Bintulu mengangguk. "Untung mereka ibu dan anak tidak menuduh aku sebagai komplotan Penjahat Pemetik Bunga, coba kalau tidak, wah....rusak nama baikku!"

"Meskipun begitu, tentu saja mereka tak akan membebaskan kau dengan begitu saja, bukan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun