"Nenek Bongok dengan putranya!" jawab Kidang Bintulu.
"Manusia macam apakah Nenek Bongok itu?"
"Seorang jago silat yang sanggup membidik sepasang mata lalat dari jarak sepuluh kaki dengan anak panahnya!"
"Oooh, begitu hebatkah nenek bungkuk itu..." keluh Podang Selasih dengan paras berubah.
"Meski putranya tidak sehebat ibunya, namun dia memiliki tenaga dalam yang dahsyat, bila dia sedang gembira setiap saat anak panahnya dapat menembusi dada dua orang yang berdiri beriring"
Ia menghela napas lalu menambahkan:" Busur emas panah perak, ibu anak terbang bersama, siapa yang bertemu dengan mereka siapa pula yang tertimpa sial"
"Tapi justru kau telah berhutang kepada mereka"
Kidang Bintulu tertawa getir."Memang selamanya aku selalu sial!"
"Kau hutang apa dengan mereka?"
"Hutang dua orang manusia!"
"Haaaah, hutang dua manusia? Apakah maksudmu?" Tentu saja Podang Selasih tidak akan mengerti.