Mohon tunggu...
Sasra Ermida
Sasra Ermida Mohon Tunggu... Guru - Guru

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kasih Ibu

12 Mei 2023   21:48 Diperbarui: 12 Mei 2023   21:54 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sudah masak menu sorenya, Nak?" sambil tangan ibu membuka tudung saji di atas meja makan.

"Sudah, Bu...coba ibu lihat dan ibu cicip, enak tidak masakan Fira?" katanya sambil memeluk ibunya yang baru pulang berjualan di pasar.

"Wow...rasanya enak, Nak! Sudah pintar anak ibu masak,nih!" Ibu tersenyum sambil tangannya mengambil satu ekor ikan teri gulai lado tanak dengan tersenyum.

"Bagaimana ulangan mata pelajaran fisikanya tadi, Nak!, sukseskah?" ibunya memandang wajah anaknya dengan senyuman, ia teringat, bagaimana anaknya semalaman belajar untuk memperoleh nilai seratus dalam ulangannya.

"Alahmdulillah,  semua soalnya dapat Fira jawab dengan benar, Bu! Nilainya belum diinformasikan oleh gurunya. Fira menjawab dengan semangat. Ia berdoa, semoga memang ulangannya mendapatkan nilai sesuai dengan harapannya, Aamiin...

**

Pekerjaan Fira selesai akhirnya, ia pun bersiap-siap untuk mandi sore, tetapi sebelumnya ia merebus air panas untuk ibu mandi nanti sore. Karena ia yakin, ibu pasti capek pulang  berjualan di pasar, dari pagi sampai sore, pasti sekujur tubuh ibu pegal. Dengan mandi air hangat, akan menyegarkan kembali tubuh ibu kesayangannya.

Sementara itu, ibunya sepulang dari pasar bukannya istirahat, malah masih bekerja, mencari apapun yang bisa dikerjakan termasuk menyapu halaman belakang. Fira sudah tahu bagaimana sifat ibunya, yang tidak pernah diam, selalu bergerak, berkerja dan bekerja, apapun dikerjakan ibu pokoknya ia selalu bergerak tidak pernah mau diam. Fira hanya bisa berdoa, dengan giatnya ibu bekerja akan menjadi kebahagiaan tersendiri baginya, akan menyehatkan tubuh dan memberikan kesehatan bagi tubuh ibu yang mulai menua.

Selama ini, ibu tidak pernah mengeluh sakit kepada Fira, iapun tidak pernah melihat ibunya mengeluhkan rasa sakit pada tubuhnya.  Ia memang mengakui, ibunya seorang wanita hebat, kuat, luar biasa, walaupun umurnya sudah tidak muda lagi, tetapi semangatnya untuk bekerja selalu membara. Ia selalu terlihat sehat, kuat dalam bekerja.

"Air panas ibu sudah Fira siapkan, lebih baik ibu mandi dulu ya!"

"Makasih sayang!" ibunya tersenyum manis kepada anak kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun