Mohon tunggu...
SASKIA INDRIANI
SASKIA INDRIANI Mohon Tunggu... Akuntan - NIM :55522110002 Mata Kuliah: Audit Sistem Informasi Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak. Program Studi : MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCUBUANA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Teknologi dan Digitalisasi Manusia Teori Lewis Mumford (55522110002_Saskia Indriani)

13 Desember 2023   20:54 Diperbarui: 13 Desember 2023   21:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia modern. Kita menggunakan teknologi untuk berkomunikasi, bekerja, belajar, dan bersosialisasi. Teknologi telah memberikan kita banyak manfaat, tetapi juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif.

Salah satu kritik utama terhadap teknologi adalah bahwa dapat menciptakan masyarakat yang teralienasi dan teralienasi. Alienasi adalah kondisi di mana seseorang merasa terasing dari diri sendiri, orang lain, atau dunia di sekitarnya. Teknologi dapat menyebabkan alienasi karena dapat membuat kita semakin bergantung pada mesin, semakin terfragmentasi, dan semakin terisolasi.

Ketergantungan pada mesin dapat membuat kita menjadi pasif dan tidak mampu berpikir secara mandiri. Fragmentasi dapat membuat kita menjadi asing satu sama lain dan dari dunia di sekitar kita. Isolasi dapat membuat kita menjadi terputus dari komunitas dan budaya kita.

Kritik lain terhadap teknologi adalah bahwa dapat menciptakan ketidaksetaraan sosial. Ketidaksetaraan sosial adalah kondisi di mana orang-orang tidak memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Teknologi dapat menciptakan ketidaksetaraan sosial karena dapat membuat orang yang memiliki akses ke teknologi memiliki keunggulan dibandingkan orang yang tidak memilikinya.

Ketidaksetaraan teknologi dapat menyebabkan kesenjangan yang semakin besar antara orang kaya dan orang miskin. Teknologi juga dapat digunakan untuk memantau dan mengendalikan orang-orang, yang dapat membatasi kebebasan mereka.

Dampak lingkungan juga merupakan salah satu kritik utama terhadap teknologi. Dampak lingkungan adalah dampak yang ditimbulkan oleh manusia terhadap lingkungan. Teknologi dapat menyebabkan polusi, kepunahan, dan perubahan iklim.

Biografi Mengenai Lewis Mumford

Awal Kehidupan dan Pendidikan:

Lewis Mumford lahir pada 19 Oktober 1895 di Flushing, New York, Amerika Serikat. Anak dari pasangan Lewis Mumford Sr. dan Martha Read Andrews, Mumford dibesarkan dalam lingkungan yang sarat dengan budaya dan intelektualitas. Meskipun keluarganya mengalami kesulitan keuangan, kehidupan di lingkungan urban dan beragam pengalaman awalnya memberikan Mumford pemandangan yang luas terhadap kehidupan dan masyarakat.

Pada usia muda, Mumford menunjukkan ketertarikannya pada literatur, seni, dan sejarah. Minatnya terhadap perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap masyarakat sudah terlihat sejak dini. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Mumford melanjutkan pendidikan tingginya di City College of New York.

Perang Dunia I dan Pengaruh Awal:

Perang Dunia I memiliki dampak yang mendalam pada Mumford. Setelah bertugas di medan perang sebagai petugas infanteri, pengalaman perang ini membawanya pada kesadaran akan dampak negatif industrialisasi dan perkembangan teknologi yang tak terkendali. Ketakutan akan dehumanisasi dan kehilangan nilai-nilai kemanusiaan menjadi benih awal pemikiran Mumford tentang teknologi dan perkembangan sosial.

Setelah perang, Mumford pindah ke New York City dan menjadi bagian dari kelompok intelektual yang membahas dan mengeksplorasi berbagai ide-ide mengenai seni, sastra, dan masalah sosial. Keterlibatannya dengan lingkaran intelektual ini membentuk dasar pemikiran kritisnya dan memperdalam wawasannya terhadap dinamika masyarakat modern.

Karya Awal dan Kritik Terhadap Urbanisasi:

Lewis Mumford mulai membuat gebrakan dalam dunia literatur dan pemikiran sosial melalui karyanya yang pertama, "The Story of Utopias" pada tahun 1922. Karyanya ini memberikan pandangan kritis terhadap konsep-konsep utopia dan membuka jalan bagi pemaparan gagasannya tentang perubahan sosial.

Salah satu karya penting Mumford yang muncul pada tahun 1920-an adalah "Sticks and Stones: A Study of American Architecture and Civilization." Dalam buku ini, Mumford menyelidiki sejarah perkembangan arsitektur di Amerika dan menciptakan analisis kritis terhadap dampaknya terhadap masyarakat. Karya ini menandai langkah awalnya dalam memberikan kontribusi signifikan pada studi sosial dan urbanisasi.

Urbanism and the City:

Pada tahun 1938, Mumford menerbitkan karyanya yang paling berpengaruh, "The Culture of Cities," di mana ia mengembangkan gagasan-gagasan tentang urbanisasi dan peran kota dalam membentuk kehidupan sosial. Dalam karyanya ini, Mumford membahas perkembangan kota-kota dari segi sejarah, arsitektur, dan dampaknya terhadap budaya. Ia menyoroti bagaimana kehidupan urban dapat memengaruhi perkembangan manusia, baik dari segi positif maupun negatif.

Gagasan Mumford tentang "kota berkepribadian" menekankan pentingnya menciptakan kota yang mendukung kehidupan manusia, mempromosikan kreativitas, dan mendorong interaksi sosial yang bermakna. Karyanya ini menjadi dasar bagi pengembangan pemikiran urbanisasi selama beberapa dekade berikutnya dan membangun reputasinya sebagai ahli urbanisasi terkemuka.

Kritik Terhadap Teknologi:

Salah satu ciri khas pemikiran Mumford adalah kritiknya terhadap dampak teknologi modern. Dalam karyanya, "Technics and Civilization" yang diterbitkan pada tahun 1934, Mumford menggambarkan evolusi teknologi sebagai faktor penting dalam perubahan masyarakat. Ia mengidentifikasi bahwa teknologi yang tidak terkendali dapat menyebabkan dehumanisasi, perubahan ekologis yang merugikan, dan meningkatkan ketidaksetaraan sosial.

Mumford memperingatkan bahwa teknologi yang tidak berkelanjutan dan tidak terkendali dapat mengarah pada kerusakan lingkungan yang serius. Ia menganjurkan penggunaan teknologi yang lebih bijaksana, yang tidak hanya memberikan solusi bagi masalah praktis, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan.

Peninggalan dan Pengaruh:

Lewis Mumford meninggalkan warisan yang kuat dalam bidang pemikiran sosial dan urbanisasi. Kontribusinya terhadap gagasan-gagasan tentang kota, teknologi, dan masyarakat modern terus mempengaruhi pemikir-pemikir dan peneliti di berbagai bidang.

Penting untuk dicatat bahwa Mumford tidak hanya memberikan kritik, tetapi juga menawarkan pandangan alternatif dan solusi yang konstruktif. Pemikirannya merangsang pemikiran kritis terhadap dampak teknologi dalam masyarakat dan mendorong pertimbangan yang lebih hati-hati terhadap perkembangan teknologi di masa depan.

Lewis Mumford meninggal pada 26 Januari 1990 di Amenia, New York. Namun, karyanya terus hidup melalui tulisannya dan warisannya yang mendalam dalam sejarah pemikiran sosial dan urbanisasi. Dalam mengenang Mumford, kita diingatkan akan keberanian untuk menantang status quo dan untuk merenungkan peran teknologi dalam membentuk masyarakat kita.

Teknologi dan Digitalisasi Manusia

Lewis Mumford adalah seorang sejarawan, ahli teori, dan kritikus teknologi Amerika yang dikenal karena karyanya tentang sejarah teknologi dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Dalam karyanya, Mumford mengkritik teknologi dan digitalisasi manusia karena berpotensi menciptakan masyarakat yang teralienasi dan teralienasi.

Lewis Mumford, salah satu tokoh penting dalam pendekatan antropologis, berpendapat bahwa teknologi memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif teknologi adalah kemampuannya untuk membantu manusia memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kualitas hidup. Sisi negatif teknologi adalah potensinya untuk merusak lingkungan, mengeksploitasi manusia, dan menghilangkan kontrol manusia atas kehidupannya sendiri.

Sisi positif teknologi dapat dilihat dari berbagai contoh, seperti:

  • Teknologi pertanian telah membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebelum adanya teknologi pertanian, manusia harus bekerja keras untuk menanam dan memanen makanan mereka. Namun, dengan adanya teknologi pertanian, manusia dapat menghasilkan lebih banyak makanan dengan lebih sedikit tenaga.
  • Teknologi transportasi telah membantu manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih cepat dan mudah. Sebelum adanya teknologi transportasi, manusia harus berjalan kaki atau menggunakan hewan untuk bepergian. Namun, dengan adanya teknologi transportasi, manusia dapat menempuh jarak yang jauh dalam waktu yang singkat.
  • Teknologi komunikasi telah membantu manusia untuk terhubung dengan orang lain dari seluruh dunia. Sebelum adanya teknologi komunikasi, manusia hanya dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di dekat mereka. Namun, dengan adanya teknologi komunikasi, manusia dapat berkomunikasi dengan siapa pun di dunia, kapan pun mereka mau.

Di sisi lain, teknologi juga dapat menciptakan ketergantungan, eksploitasi, dan ketidaksetaraan. Mumford berpendapat bahwa teknologi telah berkembang dari alat untuk meningkatkan kehidupan manusia menjadi kekuatan yang mengendalikannya. Dia khawatir bahwa teknologi semakin membuat manusia menjadi pasif dan bergantung pada mesin.

Dia juga mengkritik digitalisasi karena berpotensi menciptakan masyarakat yang terfragmentasi dan terisolasi. Dia percaya bahwa teknologi digital dapat membuat orang semakin asing satu sama lain dan dari dunia di sekitar mereka.

Berikut ini merupakan Kritik Mumford terhadap teknologi:

  • Keseimbangan antara manusia dan alam

Mumford berpendapat bahwa teknologi modern telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Mumford menganjurkan penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti sumber energi kinetik (matahari, air terjun, angin). Mumford juga menganjurkan konservasi dan restorasi tanah, hutan, mineral, dan logam. Mumford berpendapat bahwa teknologi modern telah menyebabkan hilangnya keseimbangan antara manusia dan alam. Teknologi telah menyebabkan manusia semakin mengeksploitasi alam untuk memenuhi kebutuhannya.

Mumford percaya bahwa penggunaan teknologi modern, terutama dalam hal energi, telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Ketergantungan manusia pada sumber energi yang merugikan lingkungan, seperti bahan bakar fosil, telah membawa konsekuensi serius terhadap keseimbangan alam. Oleh karena itu, Mumford menganjurkan untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti energi matahari, air terjun, dan angin.

Lebih lanjut, Mumford memandang bahwa teknologi modern mendorong manusia untuk semakin mengeksploitasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan ekologis, dengan penebangan hutan yang tidak terkendali, penambangan yang berlebihan, dan penggunaan sumber daya alam lainnya tanpa pertimbangan terhadap dampak jangka panjang. Keseimbangan antara manusia dan alam, menurut Mumford, telah terganggu oleh tindakan manusia yang tidak terkendali dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan ekonomi dan industri.

Mumford juga menganjurkan praktik-praktik konservasi dan restorasi sebagai langkah-langkah untuk mengembalikan keseimbangan yang terganggu. Ini melibatkan upaya untuk menjaga tanah, hutan, mineral, dan logam agar tetap berkelanjutan. Mumford menekankan pentingnya penerapan kebijakan yang mendukung pelestarian sumber daya alam dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Dengan kritiknya terhadap hilangnya keseimbangan antara manusia dan alam akibat teknologi modern, Mumford berusaha menggugah kesadaran akan urgensi untuk mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pandangannya menciptakan panggung untuk diskusi lebih lanjut tentang bagaimana masyarakat dapat mengintegrasikan teknologi dengan lebih bijak, mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan menjaga keseimbangan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup planet ini.

  • Keseimbangan antara industry dan pertanian

Lewis Mumford, dalam kritiknya terhadap perkembangan teknologi modern, menyoroti dampak industrialisasi yang berlebihan terhadap keseimbangan antara sektor industri dan pertanian. Mumford menyatakan kekhawatirannya bahwa teknologi modern telah mendorong industrialisasi yang tidak seimbang, dengan fokus yang terlalu besar pada sektor industri dibandingkan dengan pertanian.

Salah satu pokok pandangan Mumford adalah bahwa industrialisasi yang berlebihan, dipicu oleh teknologi modern, dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi dan sosial. Ia berpendapat bahwa pertumbuhan sektor industri yang terlalu cepat dapat mengarah pada ketidakseimbangan distribusi keuntungan ekonomi, dengan sejumlah kecil orang atau perusahaan yang mendominasi sektor ini. Mumford mengamati bahwa industrialisasi yang tidak terkendali dapat menciptakan kesenjangan sosial yang membesar antara pemilik modal dan pekerja, yang pada gilirannya dapat mengancam keseimbangan masyarakat.

Selain itu, Mumford memandang bahwa pertanian juga menjadi korban dari orientasi berlebihan pada industrialisasi. Ia menganjurkan pendekatan pertanian terpadu yang memprioritaskan produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Dalam pandangannya, pertanian terpadu dapat menciptakan keseimbangan antara produksi pangan dan pengembangan industri, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya lokal dengan lebih berkelanjutan.

Mumford juga mengkritik model pertanian yang terfokus pada ekspor. Menurutnya, sistem pertanian yang hanya menguntungkan sebagian kecil orang atau perusahaan untuk kepentingan ekspor dapat merugikan keberlanjutan pertanian lokal dan mengabaikan kebutuhan konsumen domestik. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya memprioritaskan pertanian untuk pemenuhan kebutuhan lokal guna mendukung kedaulatan pangan dan menjaga keseimbangan antara produksi pertanian dan industri.

Dalam keseluruhan kritiknya terhadap keseimbangan industri dan pertanian, Mumford berupaya menyuarakan perlunya mendekatkan diri pada model pembangunan yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Ia mendesak agar teknologi dan perkembangan ekonomi diarahkan menuju integrasi yang lebih bijak antara sektor industri dan pertanian, guna menciptakan masyarakat yang lebih seimbang, adil, dan berkelanjutan.

  • Keseimbangan pertumbuhan penduduk dalam berbagai daerah

Lewis Mumford, dalam pandangan kritisnya terhadap dampak teknologi dan perkembangan sosial, menyuarakan keprihatinan yang mendalam terhadap pertumbuhan penduduk yang berlebihan. Menurut Mumford, pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat menjadi faktor yang signifikan dalam menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius.

Mumford tidak hanya melihat pertumbuhan penduduk sebagai beban demografi semata, tetapi juga sebagai penyebab potensial dari eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali. Ia mengidentifikasi ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan kapasitas lingkungan sebagai sebuah masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Dalam perspektif Mumford, peningkatan jumlah penduduk berkontribusi pada permintaan yang semakin tinggi terhadap sumber daya alam, termasuk air, tanah, dan energi.

Mumford menganjurkan perlunya pengendalian pertumbuhan penduduk secara bijaksana. Ia menyatakan bahwa pendekatan yang lebih terencana dan berkelanjutan dalam mengelola pertumbuhan penduduk dapat membantu mengurangi tekanan terhadap lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya mencakup aspek kuantitas, tetapi juga kualitas hidup, dengan memperhatikan dampak dari konsumsi dan gaya hidup manusia terhadap ekosistem.

Selain itu, Mumford mungkin juga menyoroti masalah distribusi sumber daya yang muncul seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tidak merata. Peningkatan jumlah penduduk di beberapa daerah dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan layanan penting, yang pada gilirannya dapat menciptakan tekanan sosial dan ekonomi.

Penting untuk dicatat bahwa Mumford, dengan menekankan perlunya pengendalian pertumbuhan penduduk, tidak hanya melihatnya sebagai solusi tunggal, tetapi sebagai bagian dari serangkaian tindakan yang lebih luas untuk mencapai keberlanjutan. Pendekatannya mencakup perubahan perilaku manusia, kebijakan publik, dan perubahan dalam paradigma sosial yang lebih besar. 

Dengan demikian, kritik Mumford terhadap pertumbuhan penduduk tidak hanya mencerminkan kekhawatirannya terhadap dampak lingkungan, tetapi juga menegaskan pentingnya perubahan budaya dan struktural untuk mencapai keseimbangan antara manusia dan lingkungan

Dari kritik Mumford diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Dampak Sosial Teknologi Menurut Mumford:

Mumford melihat dampak sosial teknologi sebagai salah satu area yang paling penting dan kompleks. Dalam pandangannya, teknologi tidak hanya menjadi alat atau mesin, tetapi juga menjadi bagian integral dari struktur sosial yang membentuk cara kita berinteraksi dan berorganisasi. Mumford menyatakan keprihatinannya terhadap efek dehumanisasi yang dapat ditimbulkan oleh perkembangan teknologi modern. Secara khusus, dia mencatat bahwa dalam masyarakat yang terlalu tergantung pada teknologi, hubungan antarmanusia dapat menjadi dingin dan mekanis.

Mumford menyebutkan bahwa dengan munculnya teknologi komunikasi, seperti radio dan televisi, ada potensi isolasi sosial yang signifikan. Meskipun teknologi ini secara teoretis dihadirkan untuk menghubungkan orang, Mumford khawatir bahwa interaksi manusia menjadi semakin terdistorsi, dengan banyak individu lebih memilih berinteraksi dengan dunia maya daripada dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini menciptakan paradoks di mana meskipun kita terhubung secara global, kita dapat merasa terasing dan kesepian secara pribadi.

Dalam konteks ini, Mumford juga mencermati perubahan dalam dinamika keluarga dan komunitas. Teknologi, menurutnya, dapat menyebabkan pergeseran dalam pola-pola tradisional dan memisahkan individu dari lingkungan sosial yang lebih luas. Perangkat digital dan internet, meskipun memungkinkan konektivitas global, juga dapat merusak kualitas hubungan personal dan kebersamaan lokal.

2. Pengaruh Psikologis Teknologi Menurut Mumford:

Mumford mempertanyakan dampak teknologi terhadap kesejahteraan psikologis individu. Salah satu keprihatinannya adalah bahwa teknologi modern, khususnya media digital dan konsumsi konten online yang berlebihan, dapat menyebabkan perasaan cemas, stres, dan kelelahan mental. Ia melihat adanya tekanan yang tidak sehat yang dihasilkan oleh ketergantungan pada media sosial dan informasi digital yang tak henti-hentinya.

Dalam analisis Mumford, pengaruh teknologi juga dapat merusak kemampuan manusia untuk fokus dan refleksi. Ia mengkhawatirkan bahwa teknologi, terutama dalam bentuknya yang paling canggih seperti kecerdasan buatan, dapat memperpendek perhatian manusia dan menghilangkan kemampuan untuk kontemplasi mendalam. Sebagai hasilnya, masyarakat dapat kehilangan kapasitas untuk refleksi kritis dan pemahaman mendalam terhadap isu-isu kompleks.

Mumford juga mengamati adanya dampak terhadap kreativitas dan inovasi pribadi. Dengan memberikan keutamaan pada teknologi yang memudahkan tugas-tugas rutin, Mumford khawatir bahwa kita mungkin kehilangan rasa keajaiban dan penemuan baru yang sering muncul dari proses manusiawi yang lebih lambat dan kontemplatif.

3. Implikasi Ekonomi dan Politik Teknologi Menurut Mumford:

Dalam aspek ekonomi, Mumford mengkritik bagaimana perkembangan teknologi dapat menyebabkan ketidaksetaraan ekonomi yang semakin membesar. Ia mencatat bahwa meskipun teknologi sering dijanjikan sebagai solusi untuk masalah kemiskinan, dalam praktiknya, teknologi sering digunakan untuk meningkatkan keuntungan sekelompok kecil orang atau perusahaan, sementara pekerja biasa dapat mengalami penurunan kondisi kerja dan hak-hak pekerja.

Mumford juga menyoroti potensi ancaman terhadap demokrasi yang muncul dari perkembangan teknologi. Ia khawatir bahwa dengan kemajuan teknologi, terutama dalam surveilans dan pengumpulan data, pemerintah dan korporasi memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mengontrol dan memanipulasi masyarakat. Ini dapat mengancam hak-hak individu dan kemerdekaan berserikat.

4. Perubahan Budaya dan Paradigma Teknologi Menurut Mumford:

Mumford menyampaikan keprihatinannya tentang bagaimana teknologi dapat mengubah paradigma budaya dan nilai-nilai masyarakat. Ia mencatat bahwa teknologi tidak hanya menjadi sarana untuk mencapai tujuan, tetapi juga dapat membentuk cara kita memandang dunia dan diri kita sendiri. Dalam pandangan Mumford, teknologi dapat menciptakan budaya konsumtif yang terlalu tergantung pada pemenuhan keinginan instan dan kesenangan segera, mengorbankan nilai-nilai yang lebih lambat dan kontemplatif.

Dalam hubungannya dengan perubahan budaya, Mumford mengamati bahwa teknologi sering kali menciptakan pemisahan antara generasi. Perbedaan dalam penerimaan dan pemanfaatan teknologi dapat menyebabkan kesenjangan generasi yang dapat merusak kohesi sosial. Ia menekankan perlunya pemahaman lintas generasi untuk mencegah polarisasi dan konflik yang dapat muncul.

5. Solusi dan Pandangan Masa Depan Menurut Mumford:

Meskipun Mumford mengajukan kritik yang mendalam terhadap perkembangan teknologi, ia juga menyiratkan solusi dan pandangan masa depan yang lebih seimbang. Mumford menganjurkan perubahan dalam pendekatan kita terhadap pengembangan teknologi. Ia memperjuangkan ide bahwa teknologi harus menjadi alat yang melayani manusia, bukan sebaliknya. Perubahan paradigma ini membutuhkan tanggung jawab kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan perusahaan untuk memandu perkembangan teknologi dengan etika yang lebih baik dan kesadaran akan dampak sosialnya.

Mumford juga mendorong untuk mengintegrasikan nilai-nilai manusiawi dalam perkembangan teknologi. Ini mencakup memprioritaskan kesejahteraan manusia, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan dalam setiap langkah pembangunan teknologi. Dalam pandangannya, teknologi yang sukses adalah teknologi yang meningkatkan kualitas hidup manusia dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

Kesimpulan:

Lewis Mumford, dengan pandangan kritisnya terhadap teknologi dan digitalisasi manusia, menyajikan kerangka kerja yang memerlukan pemikiran mendalam tentang dampak teknologi dalam masyarakat modern. Kritik-kritiknya mencakup dimensi sosial, psikologis, ekonomi, dan budaya, menggambarkan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang semakin tergantung pada teknologi.

Meskipun kritik-kritik Mumford menggambarkan gambaran yang cukup suram, ia juga menawarkan pandangan masa depan yang lebih positif dengan menekankan perlunya perubahan dalam cara kita mengembangkan dan mengadopsi teknologi. Dalam konteks ini, kesadaran akan dampak sosial, etika pengembangan teknologi, dan tanggung jawab kolektif masyarakat menjadi inti dari visi Mumford untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara manusia dan teknologi.

Dengan meresapi pemikiran Mumford, masyarakat dapat merenung tentang bagaimana kita dapat membentuk perkembangan teknologi untuk mendukung nilai-nilai manusiawi, keberlanjutan ekologis, dan keseimbangan yang lebih baik dalam hubungan antarmanusia.

Referensi :

https://id.wikipedia.org/wiki/Lewis_Mumford

Budhijanto, Danrivanto. Teori Hukum dan Revolusi 4.0. (2018). LoGoz Publishing. Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun