Mohon tunggu...
SASI MILIARTI
SASI MILIARTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM : 41821110005 Fakultas : Ilmu Komputer Prodi : Sistem Informasi Kampus : Meruya Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Mangkunegaran IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   20:36 Diperbarui: 21 November 2024   22:51 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepemimpinan dalam Serat Wedhotomo Mangkunegaran IV mengajarkan banyak prinsip yang dapat diterapkan dalam pencegahan korupsi dan transformasi diri. Ajaran ini berfokus pada kesadaran diri, kewaspadaan, dan etika moral yang tinggi dalam bertindak, baik dalam kehidupan pribadi maupun kepemimpinan. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang beberapa prinsip dari Serat Wedhotomo Mangkunegaran IV dan bagaimana mereka dapat digunakan untuk mencegah korupsi dan melakukan transformasi diri:

Dokpri Kreator
Dokpri Kreator
  • Eling lan Waspada (Eling Tuhan, Waspada dengan Sesama dan Alam; Vertikal dan Horizontal)

Prinsip ini mengajarkan untuk selalu berkesadaran akan keberadaan Tuhan (vertikal), menjaga hubungan baik dengan sesama manusia (horizontal), serta menjaga hubungan yang harmonis dengan alam. Pemimpin yang menerapkan prinsip ini akan selalu memiliki kesadaran moral yang tinggi dan bertanggung jawab atas setiap tindakannya. Dalam pencegahan korupsi, kesadaran ini mendorong pemimpin untuk berhati-hati dalam membuat keputusan dan menghindari perilaku yang merugikan orang lain dan alam sekitar, karena tindakan mereka selalu berada dalam pengawasan Tuhan.

  • Atetambo Yen Wus Bucik (Jangan Sampai Berobat Setelah Luka)

Prinsip ini mengajarkan pentingnya pencegahan dan tindakan yang bijaksana sebelum masalah terjadi. Dalam konteks korupsi, prinsip ini mendorong pemimpin untuk selalu memperhatikan dan memperbaiki sistem sebelum terjerumus ke dalam kesalahan besar. Jangan menunggu hingga korupsi terjadi baru mencari solusi. Prinsip ini juga mengajarkan untuk memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu agar dapat menghindari godaan untuk bertindak tidak jujur.

  • Awya Mematuh Nalutuh (Menghindari Sifat Angkara, Perbuatan Nista)

Prinsip ini mendorong untuk menghindari sifat buruk seperti keinginan untuk membalas dendam (angkara), serta segala jenis tindakan yang tidak bermoral (perbuatan nista). Dalam kepemimpinan, hal ini berarti memiliki kontrol diri yang baik dan tidak terjerumus ke dalam perangkap perilaku tidak etis seperti korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan.

  • Kareme Anguwus-Uwus Owose Tan Ana, Mung Janjine Muring-Muring (Marah-Marah pada Orang Lain Tanpa Alasan)

Prinsip ini mengingatkan kita untuk tidak mudah marah tanpa alasan yang jelas, yang bisa merusak hubungan dengan orang lain. Pemimpin yang baik tidak akan berperilaku emosional atau membuang kemarahan yang tidak konstruktif. Keberhasilan dalam mencegah korupsi juga membutuhkan sikap tenang dan terkendali, di mana pemimpin tidak akan mengambil keputusan yang dipengaruhi emosi, yang seringkali membawa dampak buruk seperti korupsi atau ketidakadilan.

  • Gonyak-Ganyuk Ngelingsemi (Kurang Sopan Santun, Memalukan)

Prinsip ini mengingatkan kita untuk berbicara dengan sopan dan menjaga etika dalam bertindak. Ketika pemimpin tidak menghargai orang lain atau bertindak dengan kurang ajar, hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakpercayaan dalam hubungan sosial dan pemerintahan. Pemimpin yang baik adalah yang dapat menjaga perilaku baik dan berbicara dengan penuh penghargaan terhadap orang lain, ini juga sangat penting untuk menghindari praktik-praktik tidak etis seperti korupsi.

  • Nggugu Karepe Priyangga (Jangan Bertindak Sendiri Tidak Bisa Diatur)

Prinsip ini mengingatkan pemimpin untuk bekerja dalam tim dan mendengarkan masukan dari orang lain, bukan bertindak hanya berdasarkan kehendak pribadi yang tidak terkendali. Kepemimpinan yang bijaksana akan melibatkan konsultasi dan musyawarah sebelum mengambil keputusan penting, serta tidak akan mengabaikan aturan atau kebijakan yang ada. Prinsip ini juga berfungsi untuk mencegah korupsi, karena keputusan yang dibuat secara kolektif lebih transparan dan lebih mungkin untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan.

  • Traping Angganira (Dapat Menempatkan Diri)

Seorang pemimpin yang baik harus dapat menempatkan diri dengan tepat sesuai dengan situasi dan konteks. Dalam hal ini, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi sangat penting untuk mencegah korupsi, karena pemimpin yang dapat menempatkan dirinya dengan bijaksana dapat menghindari keputusan yang tidak sesuai atau melanggar norma yang berlaku. Dengan demikian, pemimpin dapat bertindak adil dan menjaga amanah.

  • Angger Ugering Keprabon (Mematuhi Tatanan Negara)

Prinsip ini mengajarkan untuk mematuhi aturan negara dan tata kelola yang ada. Seorang pemimpin harus memiliki kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku, serta harus menunjukkan contoh yang baik dalam menghormati peraturan. Pemimpin yang patuh terhadap hukum akan lebih cenderung menghindari tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

  • Bangkit Ajur-Ajer (Bergaul dengan Siapapun)

Prinsip ini mengajarkan untuk tidak membedakan atau mengenal kasta dalam pergaulan, serta bergaul dengan siapa saja tanpa prasangka. Pemimpin yang bergaul dengan semua lapisan masyarakat akan **lebih dekat dengan rakyat** dan memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik. Hal ini penting dalam pencegahan korupsi, karena pemimpin yang dekat dengan masyarakat akan lebih sulit tergoda untuk melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

  • Mung Ngenaki Tyasing Lyan (Menyengkan Orang Lain Meskipun Berbeda)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun