Mohon tunggu...
SASI MILIARTI
SASI MILIARTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM : 41821110005 Fakultas : Ilmu Komputer Prodi : Sistem Informasi Kampus : Meruya Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Mangkunegaran IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   20:36 Diperbarui: 21 November 2024   22:51 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Serat Tripama atau Tripomo, terdapat tiga tokoh utama yang menjadi contoh atau ksatria keteladanan dalam ajaran moral dan etika, yaitu Bambang Sumantri (Patih Suwanda), Kumbakarna, dan Adipati Karna. Setiap tokoh ini memiliki sifat-sifat dan kebajikan yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah penjelasan masing-masing tokoh dan nilai-nilai yang dapat diambil dari mereka:

  • Bambang Sumantri / Patih Suwanda (Guna_Kaya, Purun / Kemauan Keras)

Bambang Sumantri, yang juga dikenal dengan nama Patih Suwanda, adalah seorang ksatria yang memiliki kemauan keras dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuannya.

Teladan yang bisa diambil: Kita dapat mencontoh kemauan keras dan ketekunan dalam meraih tujuan hidup, tidak mudah menyerah meskipun menghadapi rintangan. Sebagai pemimpin, kita harus mampu mengelola kekayaan dan sumber daya dengan bijak untuk kepentingan umum.

  • Kumbakarna (Cinta Tanah Air)

Teladan yang bisa diambil: Kita dapat meneladani kesetiaan terhadap tanah air dan loyalitas kepada orang yang kita cintai atau kepada prinsip yang kita anut. Selain itu, walaupun kita mungkin tidak selalu sepenuhnya setuju dengan pilihan orang lain, penting untuk tetap menjaga kebesaran hati dan tanggung jawab terhadap negara dan masyarakat.

  • Adipati Karna (Menepati Janji, Kesetiaan, dan Keteguhan)

Teladan yang bisa diambil: Kita dapat meneladani kesetiaan dan keteguhan hati dari Karna dalam menepati janji dan berpegang teguh pada prinsip moral kita. Meskipun kadang hidup penuh dengan tantangan dan pengorbanan, kita harus tetap setia pada nilai-nilai yang benar dan tidak mudah tergoda untuk mengkhianati janji atau moral yang sudah kita pilih.

Kesimpulan

Dokpri Kreator
Dokpri Kreator

Kebatinan Mangkunegaran IV menekankan pentingnya kejujuran, kesetiaan pada prinsip, dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan untuk mencegah korupsi dan memfasilitasi transformasi diri. Salah satu prinsip utamanya adalah eling lan waspada, yang mengajarkan pemimpin untuk selalu ingat Tuhan dan hati-hati dalam bertindak, menjaga integritas dan menghindari tindakan yang merugikan orang lain. Prinsip kemauan keras dan disiplin mengajarkan untuk berusaha dengan tekun, tidak mudah menyerah, serta menjaga diri agar tidak terjebak dalam godaan yang dapat menjerumuskan pada perilaku koruptif. Pemimpin yang baik harus menepati janji dan setia pada nilai-nilai moral, serta mampu membuat keputusan yang bijaksana dan adil untuk kepentingan banyak orang. Kebatinan Mangkunegaran IV juga mengajarkan pentingnya transformasi diri, yaitu pemimpin yang terus berusaha berkembang dan memperbaiki diri, baik secara moral maupun intelektual, untuk menjadi teladan yang baik. Dengan pengendalian diri, kesadaran akan tanggung jawab moral, dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin dapat menghindari praktik korupsi, menjaga transparansi, dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil berfokus pada kesejahteraan rakyat dan negara. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Daftar Pustaka

  • Rangkuti, F. (2016). Kepemimpinan yang Bijaksana: Prinsip-prinsip Kepemimpinan dalam Perspektif Kebatinan Mangkunegaran IV. Jakarta: Pustaka Pelajar.
  • Mangkunegaran IV, KGPPA. (2007). Serat Mangkunegaran: Ajaran Kebatinan dalam Kepemimpinan. Surakarta: Pustaka Mandala.
  • Suryanto, A. (2019). Kebatinan Mangkunegaran IV dan Penerapannya dalam Mencegah Korupsi. Jurnal Pemikiran Sosial dan Budaya, 14(2), 45-58.
  • Pramudito, D. (2020). Transformasi Kepemimpinan di Era Modern: Nilai-nilai dalam Kebatinan Mangkunegaran IV. Jurnal Studi Kepemimpinan, 21(3), 89-102.
  • Haryanto, B. (2021). Penerapan Prinsip Kebatinan dalam Mencegah Korupsi di Indonesia. Diakses dari https://www.kebatinan.id/2021/08/pencegahan-korupsi
  • Mangkunegaran IV, KGPPA. (1995). Serat Tripama: Ajaran Moral dalam Kepemimpinan. Yogyakarta: Balai Pustaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun