5. Kritik Diri dan Refleksi Moral (Self-Reflection)
Refleksi diri adalah sarana bagi mahasiswa untuk merenungkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral mereka sendiri. Dengan bimbingan dari dosen atau mentor, mahasiswa didorong untuk melakukan **introspeksi** terhadap keputusan mereka di masa lalu, baik yang salah maupun yang benar, dan mempertimbangkan bagaimana mereka bisa bertindak lebih baik di masa depan.
Implementasi dalam Tahapan Kohlberg:
Tahap Konvensional (3 & 4): Pada tahap ini, mahasiswa dapat didorong untuk mempertimbangkan apakah tindakan mereka selaras dengan ekspektasi sosial atau tidak.
Tahap Post-Konvensional (5 & 6): Mahasiswa yang lebih maju secara moral akan melakukan kritik diri yang lebih mendalam, merenungkan bagaimana keputusan mereka berdasarkan prinsip etika universal dan apa dampak keputusan tersebut terhadap kesejahteraan orang lain.
6. Penghargaan atas Integritas dan Kejujuran Akademik
Pemberian penghargaan terhadap perilaku yang berintegritas, seperti kejujuran akademik, berperan besar dalam menekankan pentingnya nilai-nilai moral dalam kehidupan akademik. Ini membantu menciptakan budaya di mana moralitas dihargai setinggi prestasi akademik.
Implementasi dalam Tahapan Kohlberg:
Tahap Konvensional (3 & 4): Penghargaan dapat memotivasi mahasiswa di tahap ini untuk bertindak sesuai aturan dan norma, karena mereka mencari validasi dari lingkungan.
Tahap Post-Konvensional (5 & 6): Mahasiswa di tahap ini akan melihat penghargaan bukan sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai pengakuan bahwa integritas dan prinsip-prinsip etis mereka penting bagi masyarakat akademik yang lebih luas.
7. Pengalaman Kolaborasi dan Diskusi Interdisipliner