Pada tahap ini, tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan tersebut menghindari hukuman. Anak-anak atau individu berpikir bahwa mereka harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh otoritas hanya karena takut hukuman.
Contoh: Seorang anak mengikuti peraturan sekolah untuk tidak memukul teman karena takut akan dihukum oleh guru.
Tahap 2: Orientasi Kepentingan Pribadi (Nave Hedonism / Self-Interest)
Keputusan moral didasarkan pada apa yang dapat menguntungkan individu tersebut. Pada tahap ini, seseorang cenderung berpikir bahwa tindakan baik adalah yang memberikan imbalan atau keuntungan pribadi.
Contoh: Anak-anak dapat bertindak baik untuk mendapatkan hadiah atau perhatian dari orang dewasa.
2. Level 2: Conventional (Konvensional)
Pada level ini, yang biasanya berkembang pada usia 7 hingga 11 tahun, individu mulai memperhatikan norma-norma sosial dan bagaimana orang lain menilai tindakan mereka.
Tahap 3: Orientasi Keselarasan Interpersonal (Good Boy/Girl Morality)
Pada tahap ini, individu lebih memikirkan bagaimana tindakannya dinilai oleh orang lain. Mereka cenderung bertindak untuk mendapatkan persetujuan dari orang-orang di sekitarnya.
Contoh: Seorang anak berusaha untuk selalu bersikap baik agar disukai oleh teman-temannya atau dipuji oleh orang tua.
Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban (Law and Order)