Mohon tunggu...
Syarifuddin KhoirulMuis
Syarifuddin KhoirulMuis Mohon Tunggu... Guru - staf TU

tinggal di Ds. Sukosono. Kec. Kedung. Kab. jepara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

6 Januari 2024   23:45 Diperbarui: 7 Januari 2024   00:10 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data di atas, kita dapat mengetahui bahwa di jawa tengah tingkat capaian karakter di masing-masing jenjang pendidikan belum merata. Ada yang sudah di tingkat membudaya, ada juga beberapa sekolah yang capaian karakter siswanya masih di tingkat berkembang. Untuk itu kita membutuhkan sebuah upaya untuk penguatan terhadap karakter siswa, salah satunya melalui mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Keenam dimensi profil pelajar pancasila tersebut dapat dikembangkan dalam pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaran yang mampu mengemban amanah untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila setiap anak bangsa Indonesia (Alanur dkk, 2022)

Berdasarkan latar belakang tersebut, penting adanya kajian terkait penguatan karakter pancasila pada pelajar yang bertujuan untuk mendeskripskan upaya penguatan profil pelajar pancasila melalui mata pelajaran pendidikan pancasila & kewarganegaraan sehingga mampu menggali lebih dalam dan penguatan karakter profil pelajar pancasila melalui pembelajaran PPKn tersebut dapat di kembangkan.

Pentingnya Penguatan Profil Pelajar Pancasila  Bagi Generasi Bangsa

Pembentukan karakter bangsa adalah kebutuhan dasar untuk menjadi suatu bangsa dan negara. Indikasi Penerapan Nilai-Nilai Mulia Ajaran Ceramah Ki Hajar Dewantara tentang Pancasila untuk pembentukan karakter Mahasiswa Para pendiri bangsa menyatakan, "Bangsa ini harus dibangun utamakan desain karakter karena desain karakter itu perlu mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya berharga Jika pembangunan karakter ini tidak dilakukan maka Indonesia akan terpuruk menyudutkan orang. Pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantara digunakan untuk mengembangkan kehidupan ke arah yang positif. Perkembangan kehidupan ini ditujukan pada satu tujuan positif, yaitu peradaban pada hakikatnya umum duduk tegak, hormati orang tua dan orang lain yang kamu sukai bantuan dan sebagainya (Warsito dan Widodo, 2018).

Sebuah model pembelajaran Pendidikan Pancasila dilakukan terutama di lembaga pendidikan Perguruan tinggi masih hanya menerapkan pembelajaran pada penguasaan konsep saja. Pembelajaran lebih berorientasi pada masalah teoritis. Hasil belajar siswa lebih didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan. Menilai kinerja siswa mengabaikan pendidikan yang berharga. Kondisi ini tidak sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia saat ini yang mencanangkan pentingnya pendidikan karakter (Warsito dan Widodo, 2018).

Upaya Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan

Upaya untuk mewujudkan karakter yang baik bagi siswa  tentu saja di setiap sekolah   di tuangkan ke dalam visi dan  misi sekolah agar bisa  mendukung tercapainya penguatan  Profil Mahasiswa Pancasila. Dalam visi  dan misi berisi entitas  apa yang ingin dicapai  sekolah.  Visi dan misi selaras  Pancasila dengan profil pelajar  menawarkan kelebihan tersendiri  ke masing-masing sekolah. Karena  kebutuhan analisis sekolah  apa visi dan misi saat ini  untuk berada dalam harmoni  Pelajar Pancasila

Misalnya menerapkan Budaya di sekolah yang terdiri dari beberapa seperti adanya 5S yaitu (senyum, sapa, salam, sopan dan santun), 11K (keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan, kesehatan, kekeluargaan, kerukunan, keimanan, kedisiplinan, kewaspadaan dan kebersamaan) selain itu ada Budaya 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin). Salah satu upaya penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah juga diupayakan melalui program kerja yang akan dilaksanakan. Dengan adanya program kerja tersebut diharapkan dapat membantu sekolah dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Salah satu program yang dikembangkan yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Beberapa nilai yang diterapkan harus selaras dengan visi dan misi sekolah. Upaya yang dilakukan untuk mereaslisasikannya yaitu melalui budaya, program dan pembelajaran berbasis kelas di sekolah. Nilai-nilai yang terkandung diantaranya yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, disiplin, kreatif, berpikir kritis, berkebhinekaan global dan gotong-royong. Dengan demikian, nilai-nilai profil pelajar Pancasila sudah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan di sekolah tersebut. Mengutib dari (Hardiyansyah & Arif, 2018)

Implementasi Profil Pelajar Pancasila Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan

pada Kurikulum merdeka belajar, mencoba mengarahkan pembelajaran  pada pembentukan profil pelajar Pancasila. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menekankan pengembangan pelajar Pancasila dalam visi dan misinya. Oleh karena itu, diterbitkanlah panduan capaian pembelajaran setiap mata pelajaran di sekolah dasar, yang berkaitan dengan profil pelajar Pancasila, khususnya pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Penerapan profil siswa Pancasila berkaitan dengan pembelajaran pendidikan  Pancasila dan Kewarganegaraan tujuan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar adalah untuk menumbuhkan pemikiran kritis, rasional dan berpikir  Kreatif, (Dewi dkk, 2022). Dibawah ini akan diuraikan implementasi profil pelajar pancasila dalam mata pelajaran pendidikan pancasila & kewarganegaraan melalui progam kampus mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun