Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/KBM/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memanen (Pahala) di Hari Pertama Puasa

11 April 2023   21:30 Diperbarui: 11 April 2023   21:57 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, tenang aja," dia meneruskan memetik buah kacang hijau yang kulitnya menghitam sedangkan aku memilah biji dari kulit buahnya. Tanpa terasa matahari semakin meninggi, aku merasa haus dan lelah sehingga mengajak Jeje untuk berhenti dan pulang.

"Doy, Sansan! Udahan yuk! Hana udah capek!" Jeje berteriak pada dua orang teman kami. Meski tak banyak yang bisa kami kumpulkan, aku dan Jeje cukup puas apalagi ketika Nenek Idoy berbaik hati dengan memberi kami upah sepuluh ribu rupiah.

"Bisa jajan mie ayam dua mangkok nih, Je!" Aku mengibaskan selembar uang pecahan lima ribu. Kami melakukan tos, sedangkan Sansan hanya tersenyum sambil memamerkan uang kertas pecahan dua puluh ribu ke arahku.

"Biarin aja, yang penting aku seneng!" Aku menjulurkan lidah ke arah Sansan. Kami tertawa bersama.

Jam masih menunjuk pukul sepuluh. Kami yang kelelahan akhirnya berdiam di rumah Idoy sembari menunggu azan zuhur. Nenek Idoy menggelar karpet untuk kami lesehan. Aku memutuskan untuk berbaring demi menghemat energi karena aku tak ingin membatalkan puasa.

"Kalau aku ketiduran bangunin, ya!" pesanku pada ketiga temanku.

***

Aku membuka mata ketika Jeje menggoyangkan lenganku. Kulihat Idoy berada di sampingku dengan mata terpejam. Aku segera terduduk dan mengusap wajah untuk memanggil kesadaran kembali.

"Kalian ini nggak bangunin aku!" aku protes.

"Lah ini udah bangunin," sahut Jeje.

Idoy terduduk, menguap sambil mengucek mata. Sansan tertawa sampai memegangi perutnya. Niat panen pahalaku jadi berkurang karena tertidur. Ah, salah siapa ikut panen kacang hijau!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun