Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Mau Disebut Miskin

17 November 2019   13:10 Diperbarui: 17 November 2019   13:15 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://inilahbanten.co.id/

Dalam QS An Najm tersebut Allah telah memberikan hubungan lawan kata yang tepat, bahwa lawan kata tertawa adalah menangis, maka jika orang tersebut tidak tertawa, maka dia menangis. Lawan kata orang mati adalah hidup. Jika ia tidak mati, maka ia hidup. Lawan kata laki-laki adalah perempuan. Jika ia bukan laki-laki, maka ia perempuan. Lawan kata kekayaan adalah kecukupan. Maka jika ia tidak kaya berarti cukup.

Maka bagi Allah sendiri tidak ada kata miskin. Jika kita tidak diberi harta kekayaan yang melimpah, berarti Allah telah memberi kecukupan bagi kita. Cukup bukan berarti miskin, cukup menurut takaran adalah adil, sesuai dengan porsinya, sesuai dengan timbangannya, sesuai dengan ukurannya.

Maka jika ada orang yang menjelek-jelekkan orang lain miskin, atau ada orang yang merasa dirinya miskin, atau ada orang yang ingin dimiskinkan, aneh sekali pola berfikir orang ini. Bagaimana bisa disebut miskin jika sebenarnya bagi Allah kata miskin itu sendiri tidak ada. Kalau kita merasa tidak kaya, ya berarti kita ini cukup, bukan miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun