Mohon tunggu...
Sari Yunitharatna
Sari Yunitharatna Mohon Tunggu... Guru - Guru Mata Pelajaran IPA

Bersyukur adalah kunci hidup yang paling utama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.1 Koneksi Antarmateri, Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

12 Agustus 2024   12:10 Diperbarui: 12 Agustus 2024   12:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Proses Wawancara Bersama Kepala Sekolah/dokpri

Salam kenal dari saya, Sari Yunitharatna, S.Pd dari SMP Negeri 3 Seberida CGP Angkatan 10 Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi informasi tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Seorang Pemimpin. Namun sebelum itu mari kita renungkan kutipan berikut :

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

Berdasarkan kutipan diatas dapat  disimpulkan bahwa menumbuhkan pengetahuan untuk membuat seseorang menjadi lebih pintar itu penting, namun lebih penting lagi menumbuhkan karakter, moral, dan nilai-nilai kebajikan lainnya dalam diri seseorang (murid) agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.

Kaitan kutipan tersebut dengan pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini yaitu sebagai pemimpin pembelajaran saya harus mengkedepankan etika dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil haruslah berpihak pada murid, mengedepankan nilai-nilai kebajikan dan kita dapat bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil.

Ada 3 prinsip dalam pengambilan keputusan, yaitu pengambilan keputusan berbassis hasil akhir, pengambilan keputusan berbasis peraturan, dan pengambilan keputusan berbasis rasa peduli. Penggunaan prinsip tersebut disesuaikan dengan kasus  yang terjadi. Namun, prinsip apapun yang diambil haruslah menggunakan nilai-nilai kebajikan Sehingga hasil akhir yang diperoleh akan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Sebagai pemimpin pembelajaran saya harus dapat cepat tanggap terhadap masalah yang terjadi pada murid. Apabila terjadi suatu masalah, maka saya harus mampu memberikan contoh yang baik kepada murid dalam mengambil keputusan, dan tentunya keputusan itu haruslah berpihakpada murid, berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab atah hasil yang diambil. Apabila pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan secara bijak, maka murid dapat memperhatikan dan meniru apa yang dilakukan gurunya. Selain itu, terkadang dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran menjadikan murid seorang teman, agar saling terbuka dan menemukan solusi yang terbaik. Namun juga terkadang harus berada di belakang untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk melatih murid menemikan sendiri solusi yang terbaik.

Pendidikan adalah sebuah proses untuk menumbuhkan karakter dan moral seseorang. Karakter tersebut diharapkan mengandung nilai-nilai kebajikan universal. Sesuai dengan proses pembelajaran yang telah saya alami merupakan proses penumbuhan karakter yang bijaksana dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Setelah memahami beberapa hal diatas, berikut ini adalah pendekatan atas tinjauan dari koneksi antar materi modul 3.1 mengenai pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin.

 

Pertanyaan 1

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Jawaban:

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita dapat menjadikan  Filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka sebagai landasan dalam mengambil keputusan. Filosofi tersebut  Berbunyi Ing Marsha sungtuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Artinya sebagai pemimpin terkadang kita berada di depan untuk memberikan ladan dan yang baik serta tegas dalam mengambil keputusan. Terkadang kita juga perlu berada di tengah, merangkul, menyemangati, membangun kerukunan bersama murid ataupun rekan sejawat dan mengambil keputusan scara kekeluargaan. Namun terkadang kita juga perlu berada dibelakang untuk mendorong dengan memberikan motivasi memberikan kesempatan kepada murid ataupun rekan sejawat untuk memberikan ide terbuka mengenai keputusan yang akan diambil.

Pertanyaan 2

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Jawaban:

Nilai-nilai guru penggerak yang ada dalam diri kita dapat menentukan cara berfikir ketika menyelesaikan masalah. Nilai-nilai tersebut yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid. Nilai tersebut akan mempengaruhi prinsip apa yang akan di ambil dalam menentukan keputusan atas masalah yang ada.  Keputusan yang diambil tentu saja keputusan terbaik yang memiliki nilai-nilaikebajikan universal.

Pertanyaan 3

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Jawaban:

Pada modul sebelumnya telah dipelajari cara dan Langkah coaching untuk membantu coachee mengambil keputusan. Dalam modul ini saya belajar cara menganalisis keputusan yang telah diambil. Coaching memiliki peran yang paling penting dalam mengambil keputusan.

Dengan coaching coach membantu coachee untuk fokus pada tujuannya sehingga keputusan yang diambil merupakan hasil terbaik, berpihak pada murid, mengedepankan  nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.

Pertanyaan 4

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Jawaban:

Kemampuan guru dalam mengelolah emosionalnya akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya dilema etika. Ketika terjadi dilema etika, Kompetensi sosial emosional guru membantu mengidentifikasi dilema, mempertimbangkan semua opsi sehingga dapat membuat keputusan yang etis, sesuai dengan nilai-nilai kebajikan.

Guru yang memiliki kemampuan mengelola emosionalnya akan dapat memahami diri sendiri sehingga mampu menumbuhkan memanajemen diri, mengambil keputusan dengan kepala dingin, kemudian akan menumbuhkan kesadaran sosial untuk dapat berempati, memiliki keterampilan berelasi, saling berkolaborasi dalam mengambil keputusan, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Pertanyaan 5

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Jawaban:

Ketika dihadapi dengan pembahasan study kasus yang yang fokus pada masalah moral dan etika, maka perlu untuk dianalisis terlebih dahulu apakah hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kebajkan, jika bertentangan tentu saja kasus tersebut merupakan bujukan moral. Secara tidak sadar, masalah moral dan etika dapat meningkatkan ninai-nilai yang ada pada pendidik. Misalnya nilai simpati dan empati dapat membantu pendidik mengidentifikasi dan memetakan paradigma yang terjadi sehingga pengambilan keputusan dapat diakukan dengan lebih bijak. Keputusan yang di ambil tentu saja tetap mengedepankan nilai-nilai kebajikan.

Pertanyaan 6

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Jawaban:

Pengambilan keputusan yang tepat tentu saja berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif dan nyaman. Oleh karena itu engambilan keputusan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, meminimalisir dampak negatif, sehingga pengambilan keputusan haruslah berpusat pada murid, dengan mengutamakan nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam pengambilan kepputusan diperlukan kolaborasi bersama pihak terkait, melakukan komunikasi terbuka. Dengan begitu keputusan yang diambil merupakan hasil terbaik dan dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif dan nyaman.

Pertanyaan 7

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Jawaban:

Perubahan paradigma seperti perubahan kurikulum, perubahan tekhnologi, sosial, dan ekonomi tentu saja akan menciptakan beberapa kasus dilema. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri di dunia Pendidikan. Misalnya, perubahan kurikulum dan tekhnologi akan membuat guru harus beradaptasi akan perubahan yang ada. Bukan hanya guru, murid juga perlu beradaptasi  menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Tentu saja ini akan menjadi hal yang rumit ketika individu didalamnya belum siap akan perubahan yang terjadi. Mulai dari pendidik yang harus mengembangkan kompetensi, murid yang beradaptasi mengikuti perkembangan tekhnologi, dan perubahan ekonomi juga turut mempengaruhinya. Solusi yang terbaik dari tantangan tersebut adalah pendidik mengikuti pengembangan kompetensi secara mandiri, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan paradigma baru, melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.

Pertanyaan 8

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Jawaban:

Pengambilan keputusan baik itu besar atau kecil akan berdampak secara signifikan pada murid. Oleh karena itu keputusan yang diambil harus mengedepankan nilai-nilai kebajikan dan bertujuan untuk memerdekakan murid dengan membentuk lingkungan belajar, pengalaman belajar serta membentuk karakter dan masa depan murid. Pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda yaitu dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi akan membentuk lingkungan yang kondusif dan inspiratif sehingga dapat membentuk pengajaran yang memerdakan murid-murid

Pertanyaan 9

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Jawaban:

Keputusan yang diambil seorang pemimpin pembelajaran tentu saja mempengaruhi kehidupan masa depan murid. Oleh karena itu keputusan yang diambil haruslah tepat dan memiliki efek positif dalam jangka panjang. Apa yang dilakukan seorang pemimpin pmbelajaran tentunya akan menjadi catatan-catatan dan insirasi oleh murid kita karena seorang guru adalah role mode bagi muridnya.  Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin harus menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dan mengacu pada pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi murid sehingga murid dapat tumbuh menjadi individu yang bahagia dan merdeka dimasa yang akan datang.

 

Pertanyaan 10

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Jawaban:

Kesimpulan dan keterkaitan pembelajaran modul materi pengambilan keputusan dan modul sebelumnya yaitu :

Dalam pengambilan keputusan kita perlu berlandaskan dengan trilogi filososi KHD yaitu Ing karsa sungtulodo, Ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Keputusan yang diambil haruslah berpihak pada murid, berdiferensiasi menyesuaikan dengan kebutuhan tiap individu, dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan universal dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam mengambil keputusan, seorang guru dapat menerapkan nilai-nilai yang ada pada dirinya untuk dapat mandiri, kreatif, inovatif, berpihak pada murid dan saling berkolaborasi dengan rekan sejawat dan pihak terkait. Dalam pengambilan keputusan diperlukan komunikasi terbuka, mengumpulkan fakta-fakta yang dapat dilakukan dengan metode coaching agar keputusan yang diambil tepat sasaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Pertanyaan 11

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Jawaban:

Pemahaman saya mengenai pengambilan keputusan semakin dalam setelah mempelajari danmempraktikkan konsep-konsep pada modul ini. Untuk membedakan dilema etika dan bujukan moral dapat dilihat dari tujuannya apakah sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan. Bujukan moral biasanya cenderung bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan.

Ada hal yang menurut saya diluar dugaan. Ketika akan mengambil keputusan dilema etika, tidak hanya mempertimbangkan baik dan buruknya, namun perlu memetakan kasus tersebut diantara 4 paradigma pengambilan keputusan. Selanjutnya menentukan prinsip apa yang akan diambil dalam pengambilan keputusan. Prinsip yang diambil tentunya berdampak positif dalam jangka Panjang, berpihak pada murid, mengedepankan nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan. Selanjutnya keputusan yang diambil diuji dengan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik, dan tepat seingga dapat berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Pertanyaan 12

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Jawaban:

Sebelum mempelajari modul ini, tentu saja saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Namun pada saat itu saya hanya mengikuti prosedur yang ada, kurang mengedepankan rasa empati, berfokus pada peraturan yang ada dan cenderung menyerahkan masalah kepada wali kelas dan guru BK. Setelah mempelajari modul ini, saya mengetahui banyak hal bahwa dalam mengambil keputusan bharus dilakukan dengan bijak, menerapkan 3 prinsi pengambilan keputusan dan mengujinya dengan 9 langkah pengambilan keputusan.

Pertanyaan 13

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Jawaban:

Perubahan yang terjadi setelah mengikuti modul ini yaitu, dalam mengambil keputusan saya menjadi lebih hati-hati, membedakan antara bujukan moral dan dilema etika, membuat keputusan yang berpihak pada murid dan mengambil keputusan dengan mengutamakan nilai-nilai kebajikan serta lebih bertanggung jawab atas keputusan yang telah saya ambil.

Pertanyaan 14

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Jawaban:

Pembelajaran pada modul ini tentu saja sangat penting karena mengajarkan saya banyak hal baik. Semoga kelak saya dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang bijak dalam mengambil keputusan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun