Itu semua tak berguna
Jika tak memiliki ilmu agama
Rajin-rajinlah semua
Mengaji, Shalat, dan berpuasa
Semoga kita
Masuk sorga bersama-sama
Ada pelajaran penting dari proses kreatif  Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, melahirkan lagu-lagu berbahasa Sasak. Generasi penerus serta murid-muridnya, harus pandai menempatkan diri memantapkan strategi dakwah di manapun ia berada. Pemilihan konten bermuatan lokal sebagai strategi dakwah, adalah cara-cara cerdas yang harus ditiru dan dimodifikasi sesuai zamannya. Artinya, di zaman teknologi seperti saat ini, generasi Nahdlatul Wathan harus pandai bersikap, berkreasi, dan berkarya. Penulisan lagu berbahasa Sasak saat di mana bahasa komunikasi penting di masa itu adalah bahasa Sasak, menjadi semacam kepekaan berdakwah. Peka dalam arti paham kondisi, mengerti cara menempatkan diri, serta bisa melakukan inovasi. Jangan justru secara ekstrim melawan arus dalam menjalankan dakwah. Hasilnya pasti tidak maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H