'' jangan gitu ngomongnya lin, kita juga kan tidak tau Fia kenapa tiba-tiba langsung masuk gitu"Â
Karna tak ada jawaban Septian mencoba mengambil kursi untuk melihat Fia lewat jendela diatas pintu kamar.
'' Fia lgi apa ka Tian? Ucap Citra penasaran
'' ehhh Fia lgi ngadep kejendela, tapi aku tidak  tau apa yang dia lihat didepan jendela, dia seperti  orang lagi ngomong gitu, tapikan didalem cuma Fia sendiri" ucap Septian masih diatas kursi
''liat hujan kali, lagian sekarang hujan mana gede lagi, iiishhh nyusahin aja sii!! Males deh saya urusan sama yang kaya gini''
''udah lin tidak usah banyak ngomong, kita semua gk ada yang tau" udara bertambah dingin membuat bulukudukmereka berdiri.
Septian turun dari kursi dan mencoba lagi untuk membuka pintu
Clekkk
Ahhhh berhasil
'' Ya Allah Fia!!'' mereka semua masuk  kekamar A melihat Fia yang sudah tergeletak  pingsan di depan jendela. Sania menganggat kepala Fia kedalam pangkuannya .Â
'' Fiiii! bangun Fii, Fiiiiii bangun'' Sania  mengguncangkan kepala Fia berharap Fia sadar, ia memegang  tangan Fia yang terasa sangat dingin. '' bang tangannya dingin banget, trus kita harus gimana?'' tanya Sania pada Septian, ia terlihat sangat panik tapi bingung harus gimana. '' udah kita angkat aja dulu kekasur'' ucap Dani.