Mohon tunggu...
Sania RahmaLaelatusabila
Sania RahmaLaelatusabila Mohon Tunggu... Freelancer - pelajar

Dimana ada kesempatan, maka disanalah saya harus menyebar kebermanfaatan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Klasik Sekali

22 Februari 2020   21:00 Diperbarui: 22 Februari 2020   21:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Akupun tiba dirumah Rayhan rumahnya sejuk dan penuh dengan rumput dan pepohonan, bukan seklai dua kali saja aku kerumahnya, bahkan berkali kali, sampai pembantunya Rayhan pun mengenaliku, belum kuceritakan bukan, kalau Rayhan itu hanya tinggal dengan pembantunya, ayah dan ibunya sibuk bekerja di Jakarta, saat aku tanya kenapa tak sekolah disana, yang Ia jawab hanya 'disini lebih tenang' begitu katanya.

Akupun tidak pernah membicarakan keluarganya lebih jauh, takut kalau Rayhan tidak nyaman.

Diruang tengah rumah Rayhan

"Den, tadi ada temen aden kesini, Nak Bintang katanya udah janjian sama aden, Bibik suruh Dia nunggu di ruang perpustakan aja den"

"Oh iya Bik makasih, tolong buatin minuman buat Meysa yah Bik sekalian bawa ke ruang perpustakaan"

"Eh Bik Meysa ikut sama Bibik bikin minuman yah Bi" kataku cepat sebelum Rayhan menarikku keruang perpustakaa miliknya.

"ga apa apa non, sama Bik Siti saja"

"Eh gak ah Bik"

"Yowes kalo begitu ayok non"

"Han aku kedapur dulu yah"

"iya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun