Mohon tunggu...
Sania RahmaLaelatusabila
Sania RahmaLaelatusabila Mohon Tunggu... Freelancer - pelajar

Dimana ada kesempatan, maka disanalah saya harus menyebar kebermanfaatan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Klasik Sekali

22 Februari 2020   21:00 Diperbarui: 22 Februari 2020   21:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Emmm iyah Han" Akupun tak bicara banyak dengannya hanya diam sembari memakan kembali makanan yang sempat tertunda keberadaannya.

Mulai saat itu Aku dan Rayhan bak memasang pagar tinggi -- tinggi yang setiap harinya Rayhan beristirahat denganku kini ada Bintag yang selalu jalan dengannya. Teman -- teman ku pun tak memandang kaget, sebab Rayhan yang tinggi disandingkan dengan Bintang yang sama tinggi dan hampir sepantaran dengannya, kata teman mereka sangat cocok cantik dan tampan.

--------------------

UN sudah berakhir, tak terasa kelas 12 amat sangat cepat aku lalui begitu saja dengan bahagia, sedih, dan takut -- takut. Oh bagaimana dengan kabar Rayhan dan Bintang, mereka baik malah sangat baik. Aku tak mau memperpanjang urusan hati, ahkk terlalu lebay fikirku, mungkin perasaan aneh yang kemarin kepadda Rayhan bakalan hilang dengan sendirinya.

UTBK didepan mata, ilmu yang aku pelajari 6 bulan yang lalu akan diuji melewati soal -- soal yang sulitnya tingkat tinggi. Aku, Rayhan dan Bintang sama -- sama mengikuti tes ujian nasional ini. Dan pengumuman pun datang aku masuk pilihan pertama Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan Rayhan yang kutahu dari teman -  teman Ia masuk Universitas Gajah Mada fakultas teknik. Sungguh aneh jalan persahabatan kami, yang asalnya sangat dekat menjadi sangat jauh, Tuhan memang sengaja mempertemukanku dengan Rayhan si pelit kata. Hari -- hari berikutnya akan menjadi hari tantangan, dengan orang -- orang baru, ilmu baru dan juga lingkungan baru tentunya, aku tak pernah berharap banyak dari kisah cinta dimasa SMA rasanya jauh  lebih beruntung jika aku tidak mengenal masanya, namun mau bagaimana lagi. Aku dipertemukan dengan sosok yang ku sebut Rayhan siminim kata itu. Tapi sekarang Rayhan dengan jalannya dan aku dengan jalanku.

Namun sehari sebelum keberangkatan Rayhan ke Yogyakarta akus empat menitipkan surat pada Bik Siti, karena saat hari itu juga aku sudah mulai mecari tempat kosan yang ada di Depok, padahal orang tua ku menyarankan ku untuk tinggal siasramanya saja, fikirnya akan lebih aman dan aku bisa focus untuk belajar.

Dear Rayhan, salam hangat dari cendana manis yang sering kau sebut sicerewet dan si pembawa keributan dalam hidupmu

Terlalu sulit untuk dilupakan,

Terlalu sulit untuk dikenang.

Masa senda gurau jadi point utama,

Masa dimana 'canggung' bukanlah sosok kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun