"hai, namaku meysa, kamu Rayhan kan?"
"iya, siapa?"
"aku kandidat perwakilan siswa berprestasi tahun ini, kamu juga kan?"
"eh iya, aku kesana dulu yah dicari temen"
Singkatnya begitulah pertemuan Rayhan dan Meysa disebuah perlombaan tingkat nasional saat SMP.
     Aku Meysa siswi kelas 12, iya aku sedang berada dimasa membingungkan yang disunguhkan dengan serba seri ujian -- ujian lanjutan masuk perguruan tinggi A lah B lah dan lainnya, tak lupa tugas sekolah yang amat sangat menggunung kadang membuat aku linglung, padahal kata temanku aku itu bisa dibilang anak pintar. Mungkin itu karena aku pernah mengikuti satu dua perlombaan dan menjadi salah satu peserta olimpide?. Tapi sangat tidak adil kalau haya itu yang dijadikan sebagai acuan kepintaran.
     Bahkan temanku yag bukan anak olimpiade jauh lebih pintar dariku, tapi tak apalah semoga apa yag teman -- temanku ucapkan padaku itu akan menjadi doa untukku kelak.
"Han, plisss bantuin aku dong"
"Bantuin apa?" seperti itulah jawabnya, singkat, padat dan jelas, dasar Rayhan manusia sedikit kata uhhh.
"Bantuin bikin KTI dong buat tugas akhir plisss kamu kan  udah"
"yang kamu baru sampe mana?" tanyaya padaku