Mohon tunggu...
SANG GURU BIMBEL
SANG GURU BIMBEL Mohon Tunggu... Guru - Sang Guru Management

SANG GURU MANAGEMENT LKP SANG GURU LPK SANG GURU TOKO SG BEAUTY

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Senja di Hanjung

23 Oktober 2024   20:46 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Han menghapus air matanya dengan ibu jarinya, senyuman lembut menghiasi wajahnya. "Jangan takut. Jika memang takdir kita untuk bersama, jarak tak akan memisahkan kita."

Beberapa minggu berlalu, Raina terus bimbang dengan keputusannya. Han tak pernah memaksanya untuk memilih. Ia tetap menjadi sosok yang penuh pengertian, mendukung Raina dengan segala yang ia butuhkan. Hingga akhirnya, malam sebelum Raina harus memberikan keputusan pada rumah sakit, Han mengajaknya ke dermaga lagi.

Malam itu sangat tenang, hanya suara ombak dan angin yang terdengar. Han dan Raina duduk berdua, tangan mereka saling menggenggam.

"Apa pun keputusanmu besok," kata Han, suaranya tenang namun tegas, "Aku akan selalu mendukungmu. Ini hidupmu, dan aku ingin kau memilih jalan yang paling membahagiakanmu."

Raina menatap Han, dan saat itu, ia menyadari sesuatu yang selama ini ia abaikan. Bukan soal mimpi besar atau karir yang gemilang, tapi tentang rasa tenang, rasa aman, dan kebahagiaan yang hanya ia rasakan ketika bersama Han di desa ini. Semua ambisinya di kota besar terasa jauh lebih kecil dibandingkan apa yang ia miliki sekarang di Hanjung.

Ia tersenyum, senyum yang penuh keyakinan. "Aku sudah tahu apa yang aku inginkan, Han."

Han menatapnya dengan rasa penasaran, tapi tidak mengatakan apa-apa, membiarkan Raina berbicara.

"Aku ingin tetap di sini. Bersamamu. Di desa ini." Raina berkata sambil menatap laut, lalu berbalik menatap Han. "Aku sudah menemukan tempat yang membuatku bahagia, dan itu adalah di sampingmu."

Han terdiam sesaat, kemudian tersenyum lebar, senyum yang selama ini membuat hati Raina berdebar. "Aku sangat senang mendengarnya, Raina. Aku janji, aku akan selalu ada di sini untukmu, seperti aku selalu ada sebelumnya."

Mereka saling berpandangan, dan di bawah langit malam yang penuh bintang, Han mendekatkan wajahnya ke wajah Raina. "Aku cinta padamu, Raina."

Raina merasa seolah waktu berhenti saat kata-kata itu keluar dari bibir Han. Dengan lembut, ia membalas, "Aku juga cinta padamu, Han."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun