Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sengketa Tanah di Indonesia, Kompol Sandy Budiman Ungkap Penyebab, Dampak dan Upaya Penyelesaian

6 Januari 2025   13:16 Diperbarui: 6 Januari 2025   13:16 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendorong kesejahteraan masyarakat: Dengan kepemilikan tanah yang jelas, masyarakat dapat memanfaatkan lahan mereka untuk kegiatan produktif.

"Tanah adalah sumber kehidupan bagi banyak orang, terutama di pedesaan. Oleh karena itu, penyelesaian sengketa tanah tidak hanya soal hukum, tetapi juga soal kemanusiaan," ujar Kompol Sandy dengan penuh harapan.

Sebagai pemerhati hukum, Kompol Sandy Budiman terus mengajak semua pihak untuk bersikap adil dan transparan dalam menyelesaikan sengketa tanah.

Ia percaya bahwa dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan aparat penegak hukum, Indonesia dapat mengatasi permasalahan ini dengan bijak.

"Sengketa tanah adalah cerminan dari tantangan besar yang dihadapi bangsa kita. Tetapi dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menjadikannya sebagai peluang untuk membangun sistem hukum yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sejahtera," tutup Kompol Sandy.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun