Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Repihan Sajak

28 Juni 2024   01:42 Diperbarui: 28 Juni 2024   04:28 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rapsodi yang engkau bacakan pada sajak malam tentang air hujan yang jatuh barusan, adalah ode alam yang mengayunkan deraan derai airmata para pengiring kepergiannya.

Esok, di tepian jalan itu berbaris orang melakukan aubade. Melantunkan tentang hakikat  kebaikan yang tercerabut dari akarnya.

2021
======

Sonata kaum pinggiran

Sonata itu runtuh ripuh
dalam malam pekat gelap dibalik sekat nafas
dibekap diantara mereka yang bersedekap
di trotoar atau kolong jembatan
dengan baju koko putih kecokelatan terkena tanah
atau mukena yang getas karena usianya yang telah menyenja.

23/11/2022

=========

Hening

Mencari samara tiadalah sukar karena tak ada belukar ketika kaki hendak melangkah ke surau.

Membuka naskah-naskah Tuhan pada stambul pun laksana tangan diikat oleh jiwa ini yang baur.

Aku geming dalam hening

13/11/2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun