Banal dan Lancung bertemu di Jakarta. Pertemuan mereka terjadi tak sengaja. Dari situ keduanya jadi berteman sampai kini.Â
Banal sedikit bicara banyak kerja. Lancung sedikit kerja banyak bicara. Tetapi keduanya saling mengisi. Karena itu apapun masalah yang dihadapi, mereka mampu menyeselaikan, walau ada saja orang lain yang jadi tumbalnya.Â
Banal orang Islam, rajin shalat di masjid. Lancung orang Kristen, tapi malas ke gereja. Beda agama bukan penghalang mereka untuk akur. Banal suka diejek Lancung, kenapa harus nungging-nungging ketika shalat. Banal ogah berdebat. Dia kasih buku tata cara shalat ke Lancung.Â
Pernah sekali waktu Lancung ke gereja dan Banal ikut. Lancung tak melarang malah senang. Banal bilang ikut Lancung ke gereja bukan untuk masuk Kristen, tapi di samping gereja, ada masjid dan dia nunggu Lancung di masjid sambil shalat.Â
Lancung menghampiri Banal di masjid, usai ke gereja. Lancung duduk di selasar masjid. Lancung heran orang yang mau shalat harus melepas alas kaki, sedangkan saat dia ke gereja alas kakinya tetap dipakai.Â
Hal itu tak Lancung tanyakan ke Banal karena dia tahu akan mendapat jawaban yang tak akan dimengertinya. Atau Banal yang memang tak mengerti akan hal itu. Kedua hal itu menjadi pikiran Lancung, tetapi Lancung diam  saja sampai Banal selesai shalat.
Lancung terkejut melihat Banal memakai sepatu bagus usai shalat tadi. Padahal sejak dulu Banal tak pernah memiliki sepatu sebagus itu.Â
Banal mengaku kalau sepatu itu dia ambil dari masjid setelah tadi shalat. Lancung terkekeh. Banal juga.Â
Sementara alas kaki Lancung masih sandal jepit butut yang warna tali kiri dan kanannya berbeda. Kata Banal, itulah sebabnya mengapa orang Kristen tak melepas alas kaki ketika ibadah, supaya tidak diambil orang. Lancung sewot. Banal terkekeh.
Banal juga kaget ketika melihat Lancung mengeluarkan sebuah handphone dari saku celananya. Kata Lancung, handphone itu dia ambil dari seseorang yang duduk di sebelahnya saat di gereja tadi. Rupanya Lancung mengambil handphone itu saat sang pemilik meletakkan di kursi yang bersebelahan dengannya.