"Bedanya kerja di dalam dan di luar negeri yang mencolok itu memang etos kerjanya, yang lebih jelas lagi gajinya peraturan dan perundang-undangan yang mengatur hubungan pekerja dan pemberi kerja, environment, behavior dan suasana kerja jelas beda." ungkapnya.
Selain itu, Chef Ali juga pernah mengajar di beberapa kampus serta melakukan kegiatan lain yang berhubungan dengan dunia kerjanya sebagai chef.
"Beberapa tahun belakang an ini gue juga aktif sebagai pengajar di beberapa kampus juga sebagai certified Assesor BNSP menguji banyak Hotelier dan restaurant workers." sambungnya lagi.
Terakhir, Chef Ali berharap akan ada chef-chef muda yang mendunia. Dia juga berharap besar pemerintah benar-benar hadir untuk mengembangkan SDM di bidang perhotelan dan sejenisnya.
"Harapan dan keinginan yang jelas generasi chef Indonesia lebih mendunia, secara kita kalah jauh dengan chef dari negara lain terutama Philipina. Mental chef Indonesia cengeng tapi begitu keluar banyak yang sukses dan saya kenal beberapa di antara mereka. Jelas secara skill dan bahasa kita sangat minim gue berharap semua pihak saling bahu membahu untuk bikin semua chef Indonesia punya skill dan daya saing yang baik kesananya. Pasar kerja di luar negeri terbuka sangat luas buat kita. Asal diberi kemudahan oleh pemerintah dan perlindungan tentunya buat semua pekerjaan yang bisa menambah daya saing manusia Indonesia di luar negeri." tutup chef Ali.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H