"Dan ada kakak nawarin training di dapur di MOJKT singkatan Mandarin." lanjutnya.
Berkat keseriusan dan kesungguhannya, berikutnya Chef Ali diterima bekerja di sebuah restoran ternama di kawasan Jakarta Selatan.
"Alhamdulillah karena kerja keliatannya bagus, Chef saya waktu itu di Zigolini Restauran namanya Stephen Geoleonardo mengajak saya ke Park Lane Hotel di Casablanca dan kerja di salah satu restaurant hotel itu namanya RIVA. Dari situlah asalnya jadi chef." ungkap Chef Ali.
Sebagai Chef profesional, Indra Ali memang memiliki basic dalam membuat olahan masakan. Dia mengaku piawai dalam membuat olahan makanan ala Eropa.
"Saya basicnya Italia dan RIVA itu French fine dining  restaurant jadi secara basic lebih ke Eropa. Italia karena Zigolini restaurant itu adalah Italian Restaurant dan itu salah satu restaurant terbaik tahun tahun itu." kata Chef Ali melanjutkan.
Setelah malang melintang menjadi chef di Tanah Air, Chef Ali mencoba peruntungan bekerja di luar negeri. Dia pun mulai bekerja di kapal pesiar.
"Sampai akhirnya kerja keluar negeri, saya ikut kapal pesiar namanya Renaissance IV Cruise Ship. Saya terbang ke Nantes di Prancis ngambil kapal baru di daerah St. Nazare Nantes. Dari situ ke Miami Florida ujian sertifikat kapal." sambungnya.
Bisa bekerja di luar negeri bagi Chef Ali bukanlah sesuatu yang pernah dibayangkan. Namun setelah benar-benar bisa kerja di luar negeri, perbedaan perlakuan itu dia rasakan sekali.
"Pertama nggak pernah kebayang bisa ke luar negeri karena buat sekolah lalu hidup gue lo tau keluarga gue seperti apa jadi mimpi yang jadi kenyataan terus ngalamin kerja di luar negeri ya secara Environment aja udah beda tapi secara personal pertama lebih dihargai lebih diakui terlebih ini menyangkut kerjaan yang sifatnya skill. Semakin hebat skill kita semakin di hargai nggak ada istilah jalur koneksi atau relasi itu yang lebih saya rasain."