Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhir Perjalanan Angker di Desa Sinden

2 April 2021   02:06 Diperbarui: 2 April 2021   02:11 3216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Adam, Ray, lari......!" Teriak Toro sambil berlari.

Gue dan Ray dengan sekuat tenaga berlari sejauh mungkin meninggalkan vila dan pemakaman.

Tetapi entah kenapa kita seperti tidak menemukan jalan raya atau jalan desa yang tadi kita pakai untuk memarkir motor.

Kita berhenti sebentar sambil terengah-engah.

Detik itu gue melihat giliran Ray yang ditarik sama kekuatan gaib yang muncul tiba-tiba dari balik semak-semak.

Tahu Ray ditarik, gue dan Toro berusaha menarik tangan Ray. Tetapi kekuatan kita kalah kuat dan akhirnya Ray hilang ditelan kegelapan.

"Adam, lebih baik kita berpencar. Mungkin itu satu-satu jalan supaya mahluk gaib itu terpecah." saran Toro ke gue.

Tanpa banyak ngomong gue langsung mengiyakan.

"Pokoknya siapa diantara kita yang selamat, cari Pak Hans!" kata gue sangat ketakutan ke Toro.

"Oke Dam selamat tinggal" ujar Toro sambil berlari ke arah kiri gue.

Tinggal gue seorang diri di tempat seangker itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun