Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dua Hari Mengeksplorasi Rute "Tanah Abang Explorer"

9 Januari 2018   14:32 Diperbarui: 10 Januari 2018   07:54 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Soalnya saya biasa naik bajaj ke Blok B. Bajaj-nya bisa turun langsung di pasar (Blok B). Kalau sekarang kan nggak bisa. Jadi, turun dulu naik ini." Jelasnya.

"Ibu baru pertama kali naik ini?"

"Iya. Ibu pertama kalinya naik."

"Kalau ibu mau turun ke Blok B, ibu musti turun dulu di Stasiun Tanah Abang. Lalu ambil lagi karcis buat naik lagi bus yang sama menuju Blok B."

"Oh iya. Terima kasih ya, dek. Maaf kalau banyak bertanya. Soalnya baru pertama, sih." Jawaban sang ibu justru membuat saya makin merasa bersalah.

Sebenarnya saya melihat di tiap tiang besi bus terpasang tombol "STOP". Saya tidak tahu fungsi dari tombol merah tersebut. Entah karena apa, saya pun lupa menanyakan perihal itu ke petugasnya hingga misi ini selesai. Dalam benak saya,tombol ini mungkin hanya berfungsi sebagai pajangan. Padahal bisa jadi tombol tersebut dapat menurunkan penumpang di tempat yang diinginkan. Bisa jadi.

Sesampainya di depan stasiun Tanah Abang, kondisi trotoar tidaklah sepenuh kemarin. Tidak ada wartawan, tidak ada pegawai pemda ataupun walikota. Hanya ada calon penumpang yang berlalu-lalang, beberapa calon pembeli yang ber-selfie ria, pedagang asongan yang menjaja barang dagangannya di tempat semaunya, serta petugas gabungan Dinas Perhubungan-Trans Jakarta-Satpol PP.

Saya segera memasuki lapak yang kemarin menjual rok keponakan saya. Pedagangnya masih mengingat saya, dan melayani dengan baik. Hanya saja sayang, celana Banana yang dicari sudah habis terjual. Saya pun memasuki pasar agak ke dalam. 

Sekitar 100 meter dari mulut gang, saya temukan celana Jogger banana berwarna biru. Pegawai lapak menjual barang tersebut seharga 65ribu. Lalu saya tawar seharga 50ribu rupiah.

"Kalau beli tiga bisa 50ribu." Sahut pedagangnya.

Saya tawar kembali, "60ribu, deh." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun