Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Chase the Throne: Episode 2

12 September 2022   16:15 Diperbarui: 12 September 2022   16:16 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Thank you for everything, Brother.”

Kerajaan Yurica hanya dikuasai oleh Partai Exora dan Partai Sunlike. Edward Xoramis sebagai Ketua Umum Partai Exora dan Polinus Treely sebagai Ketua Umum Partai Sunlike. Peranan Edward sebagai ketua umum tidak terlalu menonjol dibandingkan Bemore Rich. Sepak terjang Rich sebagai wakil ketua justru paling menonjol di antara anggota Partai Exora. Bahkan, Rich dianggap tokoh yang paling berjasa bagi perkembangan Partai Exora.

Bemore Rich dan Alosio Politica sudah bersahabat sejak mereka masih menjadi kader Partai Exora. Mereka menjalani karir politik dengan saling bertukar informasi dan menyusun sejumlah strategi politik untuk menjatuhkan para saingannya. Selama 25 tahun, Rich dan Alosio berhasil mencapai jabatan tinggi di partainya. Bemore Rich menjabat sebagai Wakil Ketua Umum, sedangkan Alosio Politica menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Exora.

Berbeda dengan Polinus Treely. Polinus membangun karir politiknya dengan cara-cara yang ekstrem. Polinus tidak segan-segan membunuh semua lawan politik untuk mendapatkan jabatan sebagai Ketua Umum Partai Sunlike. Posisi itu seolah abadi karena Polinus sudah menjabat sebagai ketua umum selama 25 tahun atau lima periode jabatan tanpa tergantikan.

Persaingan Bemore Rich dan Polinus Treely untuk menjadi Raja sudah menjadi rahasia umum di kalangan politisi. Hanya saja, cara yang digunakan keduanya sangat berbeda. Polinus bergerak dengan cara menebarkan teror dan ketakutan pada masyarakat, sedangkan Rich bergerak dengan cara menebarkan simpatik dan rasa sayang.

Keesokan pagi, Rich dan kedua anaknya, Red dan Bee sudah berada di dalam mobil untuk pergi ke Kerajaan Toucan. Rencananya, Rich akan mempertemukan Red pada Fabio Novelto, sang pelatih seni peran ternama di Kerajaan Toucan. Rich menginginkan Red mempelajari seni peran supaya penampilannya saat berpura-pura meninggal sungguh tampak alami. Dengan begitu, upaya Rich untuk mengelabui masyarakat dapat berjalan sempurna.

Ketiganya berangkat ke Kerajaan Toucan melalui Bandara Internasional Haumea Yurica. Rich hanya diam tanpa sepatah katapun selama perjalanan. Begitu pula dengan Red dan Bee. Kakak beradik ini tampak asyik menggunakan telepon genggamnya masing-masing.

90 menit kemudian, Rich dan kedua anaknya tiba di bandara. Mobil Rich langsung masuk ke dalam hangar pribadi yang berada tepat di belakang Terminal 3B Keberangkatan Domestik. Pilot dan dua pramugari sudah menunggu di depan tangga pesawat. Setelah melakukan persiapan, pesawat pribadi Rich itu lepas landas meninggalkan Bandara Internasional Haumea Yurica menuju Bandara Internasional Elsewhere Toucan.

“Red, Papa tetap pada rencana semula dengan membuatmu pura-pura meninggal dunia.” jelas Rich sambil meneguk minumannya di atas pesawat.

“Papa sebenarnya mau apa sih?! Aku tidak mau, Pa!” jawab Red dengan nada tinggi.

“Red! Ini semua demi kebaikan keluarga kita!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun