“Aku tidak peduli, Pa! Aku tetap tidak mau! Titik! Tolonglah, Pa, jangan paksa aku untuk melakukan hal yang aneh dan bodoh seperti itu!”
“Bee, tolong Papa bicara dengan Kakakmu ya. Papa tidak mau lagi berdebat dengannya.”
Bee hanya menghela nafas panjang tanpa mampu berkata apapun. Bee lalu menggandeng tangan Red supaya percakapannya dengan Rich selesai dan tidak terjadi aksi saling pukul antara kakak dan ayahnya. Bee lalu menggandeng tangan Red untuk duduk di kursi paling belakang. Sementara itu, Rich kembali duduk dan menyantap hidangan dari pramugari.
Pesawat Rich bernomor penerbangan BM881, akhirnya tiba di Bandara Internasional Elsewhere Toucan. Rich dan kedua anaknya langsung dijemput Duta Besar Kerajaan Yurica untuk Kerajaan Toucan yang bernama Cloudy Blackey. Cloudy menjemput Rich karena mereka memang sudah bersahabat sejak kuliah di Jurusan Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Umum dan Gigi, Universitas Standuff Ursave. Keduanya juga sempat terlibat cinta lokasi dan hampir saja menikah. Dengan begitu, wajarlah jika Cloudy sangat memperhatikan Rich dan keluarganya.
Usai bertegur sapa, mereka melanjutkan perjalanan menuju Hotel Montegino di pusat kota Foxipia, Provinsi Pictoria. Setibanya di hotel, Rich mengundang Cloudy untuk datang pada jamuan makan malam bersama keluarganya. Rich ingin menyenangkan hati Cloudy supaya bersedia membantu mewujudkan rencananya.
Bersambung…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H