Cara mudah dan dewasa yang harusnya dilakukan orangtua yakni membantu anak untuk menyiapkan semua perlengkapannya. Mulai dari memeriksa ban sepeda, rem depan dan belakangnya, bel depan, lampu mata kucing di belakang, hingga rantai sepeda.Â
Selain itu, orangtua juga membantu mengurangi barang bawaan anak sehingga mereka merasakan kenyamanan saat beraktivitas sendiri.
Orangtua sebaiknya berhenti membuat kehidupan anak semakin 'ribet' dengan perlengkapan berupa perbekalan yang sangat banyak. Perlengkapan yang tidak berhubungan dengan kegiatan anak justru akan menyulitkan anak saat beraktivitas.Â
Memang wajar jika orangtua membawakan perlengkapan sebagai upayanya untuk mengantisipasi kegiatan yang mungkin terjadi, tetapi jika pemikiran orangtua hanyalah pemikiran palsu, maka aktivitas anak akan sangat terganggu dan orangtua menjadi 'monster' menyebalkan bagi anak.
3. Lepaskan Ketergantungan Anak pada Orangtua dengan Motivasi Positif
Setiap anak akan merasakan ketakutan saat harus melakukan sesuatu kegiatan baru seorang diri.Â
Wajar jika anak akan berpikir keras untuk menaklukkan ketakutannya dengan cara melakukan penolakan atau bahkan menangis keras. Namun, bukan berarti lantas orangtua menjadi iba dan membatalkan kegiatan itu, lalu kembali lagi menemani anak.
Penolakan yang dilakukan anak sebenarnya adalah bentuk dari ketakutan 'palsu' yang dirasakan sebagai dampak dari pengalaman-pengalaman buruk pada kegiatan sebelumnya. Misalkan, saat dia jatuh di lokasi wisata, orangtua membantunya sambil berteriak penuh kemarahan, sehingga anak menjadi ketakutan dimarahi orangtua saat mereka jatuh di dalam kegiatannya.
Untuk itu, orangtua sangat perlu memberikan keyakinan bahwa aktivitas yang dilakukan anak secara sendiri ini merupakan kegiatan menyenangkan.Â
Jika orangtua pemarah, maka jelaskan bahwa orangtua tidak akan marah saat anak jatuh saat beraktivitas. Orangtua juga perlu menjelaskan bahwa selama anak berhati-hati dan mampu beraktivitas sesuai tempat yang benar, maka semuanya akan baik-baik saja.
Motivasi positif bukan berarti memberikan hadiah ya. Ingatlah wahai orangtua. Pada saatnya nanti, anak akan dituntut hidup mandiri oleh alam dan lingkungannya.Â