Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Restui Anak Melakukan Petualangan Seru dengan Caranya Sendiri

5 September 2022   13:34 Diperbarui: 6 September 2022   16:41 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya, sebagian orangtua menjadi naik pitam lalu melampiaskan secara fisik pada tubuh anak berupa cubitan atau pukulan. Jarang sekali orangtua yang menikmati kejadian unik seperti itu.

Di saat orangtua merasakan kekesalan yang luar biasa atas kelakuan anaknya, justru perasaan sebaliknya dirasakan sang anak. Mereka menikmati kejadian ini sebagai sebuah petualangan seru. Ada kegembiraan di dalam jiwa sang anak saat mereka berhasil keluar dari kasur, lalu merangkak sendiri ke arah meja makan untuk berdiri sambil memegang taplak meja. 

Anak merasa sangat gembira karena dia berhasil menggerakkan tubuh sejauh lima meter keluar dari wilayah kenyamanannya. Anak menganggap bahwa kejadian ini sebagai sebuah prestasi luar biasa dalam kehidupannya.

Pengalaman anak melakukan petualangan seru itu nantinya akan diingat di dalam alam bawah sadarnya untuk memperkuat keberaniannya di waktu dia merasakan ketakutan pada kegagalan yang mungkin terjadi dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya. Keberanian di dalam alam bawah sadarnya ini akan membuat sang anak percaya diri untuk menjalani rutinitas berikutnya.

Anak sama sekali tidak bermaksud 'jahat' pada orangtua atau lingkungannya saat mereka melakukan kegiatan 'unik' yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa kelelahan. 

Anak-anak hanya ingin mewujudkan bayangan di dalam pemikiran mereka melalui berbagai macam kegiatan yang menarik supaya mereka tidak kebosanan.

Justru, saat orangtua melihat sang anak melakukan kegiatan 'unik', sebaiknya orangtua melihat dan memperhatikan dengan kesabaran tinggi supaya saat anak melakukan penyimpangan dari kebenaran atau kaidah keagamaan, maka orangtua dapat langsung memperbaiki dan membuat anak tidak terjerumus lebih dalam pada kesalahan.

Suatu hari, seorang anak bernama Timothy harus pulang sekolah menggunakan sepeda dikarenakan sang ayah dan ibu sedang bekerja dan tidak dapat menjemputnya di sekolah seperti rutinitas biasa. 

Kejadian pulang sendiri ini terlihat biasa saja bagi sebagian orangtua karena banyak anak melakukannya, tetapi bagi anak, kejadian ini merupakan petualangan baru yang seru karena dia dapat merasakan ketegangan saat mengayuh sepedanya sendiri di jalanan sepi.

Timothy dapat merasakan adrenalin dalam tubuhnya yang berbeda karena dia dapat merasakan keseruan saat harus memacu sepedanya dan fokus pada kendaraan lain yang mungkin melintas di sebelahnya. 

Pengalaman inilah yang membuat anak merasakan petualangan seru dengan caranya sendiri tanpa dipengaruhi oleh segudang teori dari buku atau ocehan para orang tua di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun