Kita tak pernah bisa menilai lewat kenetralan.
Karena kita adalah jiwa yang senang bersandar.
Maka carilah cahaya dari langit.
Karena kau tak'kan temukannya di bumi.
Carilah sinar bulan kala malam.
Karena kau tak'kan dapatinya kala senja atau siang.
Maka kita terus menanam benih-benih keraguan.
Benih yang mengaburkan kala ia tumbuh.
Semakin menjauhkanmu pada rumahmu dulu.
Maka, hanya ada mimpi sebagai pelarian.
Atau, pertemuan nyata dengan Tuhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!