Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semisal Taman Bunga

15 Januari 2024   03:51 Diperbarui: 15 Januari 2024   05:18 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tak pernah bisa menilai lewat kenetralan.

Karena kita adalah jiwa yang senang bersandar.

Maka carilah cahaya dari langit.

Karena kau tak'kan temukannya di bumi.

Carilah sinar bulan kala malam.

Karena kau tak'kan dapatinya kala senja atau siang.

Maka kita terus menanam benih-benih keraguan.

Benih yang mengaburkan kala ia tumbuh.

Semakin menjauhkanmu pada rumahmu dulu.

Maka, hanya ada mimpi sebagai pelarian.

Atau, pertemuan nyata dengan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun